GridHEALTH.id - Kejadian tak terduga pasca vaksinasi virus corona (Covid-19) kembali lagi terjadi.
Kali ini seorang tenaga honorer di Dinas Pertanian Pamekasan Madura bernama Mario Tri Atnarto yang menjadi korbannya.
Baca Juga: Dokter Reisa Ingatkan Masyarakat yang Hendak Divaksin Saat Puasa Ramadan 2021, Sebelum Vaksin ....
Dimana pria tersebut merupakan warga Dusun Tengah, Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan, Pamekasan.
Mario dikabarkan tiba-tiba mengalami muntah darah sesaat setelah mengikuti vaksinasi Covid-19 tahap kedua pada 7 April 2021.
Padahal saat di lokasi vaksinasi, Mario tidak merasakan gejala apapun, hingga waktu tunggu 30 menit yang diberikan petugas selesai.
Hanya saja, setelah yang bersangkutan pulang ke rumahnya baru ia mengalami mual, lalu muntah darah.
Baca Juga: Baru Rilis Sudah Ditangguhkan, Vaksin Covid-19 Johnson&Johnson Bisa Sebabkan Pembekuan Darah
Pihak keluarga menduga kuat hal itu diakibatkan oleh vaksinasi Covid-19, karena sebelumnya yang bersangkutan tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
Karena kondisinya semakin parah, Mario selanjutnya dirujuk ke puskesmas terdekat dari rumahnya, yakni di Puskesmas Larangan Badung.
Disana, pasien diinfus oleh petugas medis, namun tidak langsung bisa karena kondisi tubuhnya lemah dan diduga mengalami pembekuan darah.
Baca Juga: Aburizal Bakrie Jadi Relawan dan Sudah Disuntik Vaksin Nusantara dr Terawan, Jubir Beri Penjelasan
"Setelah empat kali dicoba, akhirnya bisa, tadi," kata kerabat Atnarto, Syaifullah Munir.
Sementara itu menanggapi kasus tersebut, Humas Satgas Covid-19 Pemkab Pamekasan Sigit Priyono menyatakan kejadian yang dialami Mario bukan disebabkan oleh vaksin Covid-19.
"Saat ini, Dinas Kesehatan Pamekasan sedang mendalami apakah sakit yang dialami warga tersebut merupakan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) atau sebab lain," terangnya dalam keterangan tertulis pada Senin (12/4/2021).
Diketahui dalam artikel "Dasar Keamanan Vaksin WHO" yang dilansir dari laman in.vaccine-safety-training.org, disebutkan bahwa setiap kejadian medis yang tidak diinginkan, terjadi setelah pemberian imunisasi, dan belum tentu memiliki hubungan kausalitas dengan vaksin.
Baca Juga: Pasien TBC Boleh Disuntik Vaksin Covid-19 Tapi Harus Memenuhi Ketentuan Ini
Gejala KIPI bisa berupa gejala ringan yang dirasakan tidak nyaman atau berupa kelainan hasil pemeriksaan laboratorium.
KIPI dapat terjadi dengan tanda atau gejala yang berbeda-beda tergantung kondisi setiap individu.
Lebih lanjut, Kepala Puskesmas Larangan Badung Siti Mudrihatun menjelaskan, pasien masuk ke puskesmas dalam keadaan batuk disertai darah.
Setelah pemeriksaan fisik, pasien dinyatakan normal.
Namun memang terdapat infeksi paru-paru berdasarkan pemeriksaan laboratorium.
Baca Juga: Ada 7 Vaksin Covid-19 Sudah Masuk Indonesia, Tapi Hanya 1 yang Bersertifikasi WHO
“Awalnya kami menduga penyakitnya TBC. Namun setelah uji lab ada infeksi paru-paru,” ujar Siti Mudrihatun dilansir dari Kompas.com, Selasa (13/4/2021).
Ia menambahkan, kondisi pasien saat ini sudah mulai membaik.
Batuknya sudah tidak disertai darah lagi. Namun belum direkomendasikan untuk pulang karena infeksinya masih cukup tinggi.
“Nanti kami evaluasi lagi perkembangan penyakitnya. Kalau sudah normal lagi, baru bisa pulang,” imbuh Siti.
Baca Juga: AS Uji Coba Vaksin Covid-19 yang Bisa Menyesuaikan Dengan Semua Varian Virus Corona
Menurutnya penyakit batuk yang dialami Mario, sudah terjadi sebelum disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama.
Namun, Mario tak mengindahkan penyakit itu karena dianggap batuk biasa. Ketika batuknya parah disertai darah, keluarga membawa Mario ke puskesmas.
“Tidak ada korelasinya antara vaksinasi dengan penyakit yang dialami pasien saat ini,” jelas Siti.(*)
Baca Juga: Ternyata Vaksin AstraZeneca Tidak Untuk Masyarakat Dibawah 30 Tahun, Ini Pengakuan Inggris
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | in.vaccine-safety-training.org,Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar