Menanggapi hal itu, Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman pun buka suara.
Menurutnya pola pikir pemerintah Sri Lanka terkait hal ini merupakan hal yang keliru.
Dicky menjelaskan selain Sri Lanka, India juga menerapkan metode yang sama.
Namun negara itu menerapkan kremasi karena diketahui memiliki mayoritas penduduk beragama Hindu yang terbiasa melakukan proses kremasi.
India dan Sri Lanka merupakan negara yang tengah mengalami lonjakan kasus positif Covid-19.
"Ini yang jadi masalah kan di Sri Lanka itu, di Sri Lanka juga sedang mengalami lonjakan sekarang ini," ujar Dicky dilansir dari Tribunnews, Jumat (23/4/2021) sore.
Sayangnya pemerintah Sri Lanka sempat memaksakan kehendak untuk melakukan kremasi terhadap seluruh jenazah yang terkonfirmasi atau dicurigai terinfeksi Covid-19, termasuk masyarakat muslim.
Hal ini pun kemudian ditentang oleh umat muslim di negara itu, karena dianggap sebagai tindakan yang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan hak beragama.
"Nah ada umat muslimnya yang dikremasi, ini yang diprotes karena pemerintahnya menganggap bahwa dikremasi lebih aman, tidak (benar itu), itu (tindakan) salah," jelasnya.
Source | : | Tribunnews.com,Who.int |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar