GridHEALTH.id - Selama Bulan Suci Ramadan, umat Islam di seluruh dunia berpuasa pada siang hari.
Saat di bulan puasa, beberapa pola makan kita pasti akan berubah. Salah satunya konsumsi kopi setiap harinya.
Konsumsi kopi saat bulan ramadan terlebih saat sahur sangat tidak dianjurkan.
Kopi dan jenis minuman berkafein lainnya seperti teh, dan minuman berkarbonasi dikenal dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi.
Karenanya banyak orang menikmati minuman jenis ini sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari.
Tapi jika dikonsumsi di bulan Ramadan, apalagi sesuai ritme dan takaran biasanya di luar Ramadan, tentu sangat tidak baik.
Baca Juga: Gemar Konsumsi Kopi Saat Sahur? Waspada Diuresis Pada Tubuh, Apa Itu?
Tapi penurunan konsumsi kafein secara tiba-tiba pun tidak baik.
Sebab acap kali dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, lekas marah, dan kantuk.
Karenanya, penting bagi mereka yang berpuasa untuk mengatur asupan kafein mereka selama bulan suci Ramadan, agar tetap bebas dari efek samping kafein yang tidak diinginkan.
Melansir dari clevelandclinicabudhabi.ae dalam artikel 'Easy ways to manage caffeine consumption while fasting', terlalu banyak kafein setiap saat sepanjang tahun dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Tidak disarankan untuk melebihi 400 miligram (mg) sehari untuk populasi umum; itu kira-kira setara dengan sekitar 4 cangkir kopi yang diseduh, atau dua minuman energi.
Baca Juga: 7 Tanda Ini Muncul dan Dirasakan, Artinya Harus Berhenti Minum Kopi
Untuk wanita hamil, rekomendasinya adalah setengah dari itu, hingga 200mg per hari dari semua sumber.
Ahli Gizi Klinis, Victoria Pena-Acuna mengatakan “Cokelat juga merupakan sumber kafein yang umum, dengan 50 gram cokelat hitam polos mengandung sekitar 25mg zat tersebut. Untuk memuaskan keinginan manis itu, mengapa tidak memilih kurma atau buah segar saja? ”
Ramadhan mungkin saat yang tepat untuk mulai mengekang konsumsi kafein.
Baca Juga: Tidak Wajar Orang Berpuasa Mengalami Bau Mulut, Ini Cara Mengindari Juga Mengatasinya
Tetapi jika kita tidak dapat menguranginya sepenuhnya, cobalah tip berikut untuk membatasi kebiasaan kafein kita dilansir dari mayoclinic.org dalam artikel 'Caffeine: How much is too much?'.
Mengawasi
Mulailah memperhatikan seberapa banyak kafein yang kita dapatkan dari makanan dan minuman, termasuk minuman berenergi. Baca label dengan cermat.
Tetapi ingatlah bahwa perkiraan kita mungkin sedikit rendah karena beberapa makanan atau minuman yang mengandung kafein tidak mencantumkannya.
Kurangi Secara Bertahap
Misalnya, minumlah satu kaleng soda lebih sedikit atau minum secangkir kopi lebih kecil setiap hari. Atau hindari minum minuman berkafein di sore hari.
Ini akan membantu tubuh kita terbiasa dengan tingkat kafein yang lebih rendah dan mengurangi potensi efek penarikan.
Baca Juga: 4 Cangkir Kopi Sehari, Rahasia Menurunkan Berat Badan dengan Mudah
Minum Tanpa Kafein
Sebagian besar minuman tanpa kafein memiliki tampilan dan rasa yang hampir sama dengan minuman berkafein.
Periksa Kemasan
Beberapa obat pereda nyeri yang dijual bebas mengandung kafein. Cari obat pereda nyeri bebas kafeina sebagai gantinya.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | mayoclinic.org,Clevelandclinicabudhabi.ae |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar