Tapi penurunan konsumsi kafein secara tiba-tiba pun tidak baik.
Sebab acap kali dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, lekas marah, dan kantuk.
Karenanya, penting bagi mereka yang berpuasa untuk mengatur asupan kafein mereka selama bulan suci Ramadan, agar tetap bebas dari efek samping kafein yang tidak diinginkan.
Melansir dari clevelandclinicabudhabi.ae dalam artikel 'Easy ways to manage caffeine consumption while fasting', terlalu banyak kafein setiap saat sepanjang tahun dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Tidak disarankan untuk melebihi 400 miligram (mg) sehari untuk populasi umum; itu kira-kira setara dengan sekitar 4 cangkir kopi yang diseduh, atau dua minuman energi.
Baca Juga: 7 Tanda Ini Muncul dan Dirasakan, Artinya Harus Berhenti Minum Kopi
Untuk wanita hamil, rekomendasinya adalah setengah dari itu, hingga 200mg per hari dari semua sumber.
Ahli Gizi Klinis, Victoria Pena-Acuna mengatakan “Cokelat juga merupakan sumber kafein yang umum, dengan 50 gram cokelat hitam polos mengandung sekitar 25mg zat tersebut. Untuk memuaskan keinginan manis itu, mengapa tidak memilih kurma atau buah segar saja? ”
Ramadhan mungkin saat yang tepat untuk mulai mengekang konsumsi kafein.
Baca Juga: Tidak Wajar Orang Berpuasa Mengalami Bau Mulut, Ini Cara Mengindari Juga Mengatasinya
Source | : | mayoclinic.org,Clevelandclinicabudhabi.ae |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar