Mengenai kenyataan seperti itu, pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pendekatan global menjadi satu-satunya cara keluar dari krisis ini.
"Cara ke depannya adalah dengan solidaritas: solidaritas di tingkat nasional, di tingkat global," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam briefing media April 2020 lalu.
Mengenai penyebaran vaksin Covid-19 di dunia, menurut menurut Tedros awal April hanya 0.2% dari lebih 700 juta dosis vaksin terdaftar secara global diberikan ke negara miskin.
Sementara negara maju dan negara kaya telah memiliki 87% dosis vaksin.
Di negara miskin, hanya satu dari lebih 500 warga telah menerima vaksin Covid-19, dibandingkan dengan satu dari 4 warga di negara maju, Kondisi ini digambarkan Tedros sebagai "ketidakseimbangan mengejutkan".
"Fakta lainnya, hingga kini 92 negara miskin belum menerima vaksin apapun, tidak ada yang sudah mencukupi, dan kini beberapa negara tidak menerima alokasi ronde kedua tepat waktu," ujar Tedros.
"Kita telah melihat bagaimana COVAX bekerja, tapi untuk menyadari potensi penuhnya, kita perlu semua negara maju dengan komitmen politik dan finansial yang diperlukan untuk mendanai COVAX dan mengakhiri pandemi."
Saat ini hanya sedikit negara yang siap berbagi vaksin.
Baca Juga: Diet Fruktosa Bisa Berbahaya, Hindari Makanan Ini Untuk Menjaga Sistem Kekebalan
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar