Penghentian obat dapat menyebabkan memburuknya asma dan masalah pernapasan yang dapat menyebabkan bayi menderita kekurangan oksigen, yang menyebabkan anomali seperti keterlambatan perkembangan, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan paru-paru tidak berkembang.
Ada obat asma yang dapat digunakan dengan aman selama kehamilan. Selama periode ini, ibu hamil harus tetap berhubungan dengan dokter mereka untuk melakukan tindak lanjut atas asma mereka.
7. Penderita asma tidak bisa melahirkan secara alami
Ibu hamil dengan asma tidak harus melahirkan secara sesar. Wanita hamil penderita asma bisa melahirkan secara alami. Jenis persalinan akan tergantung pada pasien dan dokter yang merawat.
8. Penderita asma harus menghentikan pengobatannya karena pandemi
Sebagaimana obat-obatan tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba selama kehamilan jika tidak ada komplikasi, obat-obatan juga tidak boleh dihentikan selama pandemi Covid-19, terutama tanpa persetujuan dokter sebelumnya.
Pasien asma harus terus minum obat secara teratur. Meskipun diketahui bahwa asma bukan merupakan faktor risiko dalam hal tertular virus corona, menurut data pandemi selama setahun.
Namun, perlu diingat bahwa mereka yang asma tidak terkendali dan tidak minum obat secara teratur, mungkin memiliki risiko lebih tinggi tertular Covid-19 dan memiliki hasil yang lebih parah.
Baca Juga: Penderita Hepatitis Boleh Berpuasa, Namun Bukan Hepatitis Jenis Ini
Baca Juga: Mengenali Ciri-ciri Stunting Perlu Dilakukan Lewat Pengukuran yang Teliti, Begini Caranya
9. Obat asma yang mengandung kortison yang memiliki efek samping
Ada ketakutan terhadap kortison di kalangan masyarakat. Seringkali, pengobatan asma dimulai dengan semprotan melalui inhaler.
Source | : | Mayo Clinic,asthmaandallergies.org,Anadolu Agency |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar