GridHEALTH.id – Peyakit infeksi mata pada umumnya merupakan sebuah keadaan yang sangat menganggu.
Infeksi mata pada umumnya ditandai dengan keadaan mata yang memerah, terasa gatal, hingga infeksi yang benar-benar serius seperti perdangan mata.
Padahal, pada dasarnya, mata adalah salah satu organ yang fungsinya paling vital dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Maka sudah semestinya kita dengan standar yang tinggi dapat menerapkan kiat-kiat berikut supaya terhindar dari bahaya infeksi mata:
Tangan merupakan medium pembawa kuman dan virus paling berperan dalam tubuh
Maka dari itu menjaga higienitas tangan tidak hanya dalam perkara makan saja.
Membiasakan diri mencuci tangan adalah hal paling sederhana sekaligus paling efektif untuk terhindar dari berbagai macam infeksi kuman dan virus, termasuk infeksi mata.
Terutama saat kita hendak melakukan kegiatan-kegiatan seperti memasang dan mencopot lensa kontak, pastikan tangan kita dalam keadaan bersih.
Mencuci tangan yang dimaksud tidak hanya dengan menyiramkan air ke tangan tapi juga menggunakan sabun menyeluruh pada bagian tangan agar kuman dan bakteri yang menempel bisa mati.
Selain memastikan tangan dalam keadaan bersih, yang harus kita lakukan dalah sebisa mungkin mengurangi kebiasaan menyentuh dan mengucek mata yang berlebihan.
Memang sering kali kita tidak sadar saat sedang menyentuh dan mengucek mata, apalagi saat mata terasa gatal atau mengganjal.
Tapi dengan kebiasaan mengingat untuk tidak menyentuh mata, diharapksan frekuensi tangan kita mencemari mata semakin berkurang.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Dijadikan Alibi Menjadi Pecandu Narkoba Oleh Artis
Jangan malas menghapus riasan mata pada saat akan tidur.
Kebiasaan ini dapat membuat mata berisiko terkena blepharitis.
Infeksi mata blepharitis dapat menyebabkan mata kemerahan, gatal, pandangan kabur, serta rasa yang mengganjal.
Meskipu n tidak bersinggungan langsung dengan mata, menjaga kebersihan kacamata apalagi yang kita pakai sehari-hari adalah sebuah kewajiban.
Ini karena bukan tidak mungkin kuman yang menempel pada kacamata yang tidak pernah dibersihkan akan masuk ke dalam mata.
Untuk itu, sering-sering kita mengelap kacamata menggunkan handuk bersih, kalau perlu lakukan ini setiap hari.
Hindari pemakaian handuk secara bergantian dari satu orang kepada orang lain.
Hal ini karena kita tidak tahu apakah orang lain mempunyai riwayat infeksi mata tertentu.
Baca Juga: Dampak Minum Teh Hijau Berlebihan, Napas Pendek Hingga Susah Tidur
Pastikan juga handuk pribadi kita selalu dalam keadaan bersih dengan mencucinya dalam rendaman air panas sekala berkala.
Lakukan hal yang sama pada sarung bantal dan benda-benda lain yang sering kita tempelkan ke daerah dekat mata.
Selain pemakaian handuk secara bergantian, pemakaian kosmetik yang bergantian juga dapat memperbesar kemungkinan penularan infeksi mata.
Hal ini khususnya untuk peralatan kosmetik seperti riasan mata ataupun obat tetes mata.
Jika tadi kacamata tidak bersentuhan langsung dengan mata kita, maka lensa kontak lah yang bersinggungan lansung dengan mata.
Baca Juga: Infeksi Virus Covid-19 Dapat Dihalau Oleh Vitamin D, Fakta atau Mitos?
Maka dari itu dibutuhkan perawatan yang sangat ekstra dalam menjaga lensa kontak agar tetap terjaga keamanannya saat dipakai.
Pada dasarnya, pemakaian lensa kontak sendiri dapat meningkatkan resiko mata terkena infeksi.
Untuk itu ada beberapa hal penting yang harus selalu diingat dalam memelihara lensa kontak.
Pertama, selalu copot lensa mata saat hendak tidur.
Meskipun pemakaiannya di siang hari tidak bermasalah, pemakaian lensa mata saat tidur dapat berisiko menimbulkan infeksi kornea yang disebut keratitis mikroba.
Kedua, hindarkan lensa mata dari segala jenis air.
Usahakan untuk selalu mencopot lensa kontak saat sedang mandi, berenang, maupun beraktivitas yang bersinggungan dengan air lainnya.
Hal ini dikarenakan lensa kontak yang terkena air dapat berpotensi menimbulkan infeksi mata.(*)
Baca Juga: Respon Imun Berlebih yang Membuat Penyakit Infeksi Covid-19 Berbahaya
Source | : | KLM |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar