GridHEALTH.id – Seorang penderita diabetes, tidak sertamerta diawal sakitnya langsung menjadi penderita diabetes dengan kadargula tinggi.
Namanya juga penyakit kronis, diabetes datang dan menyerang manusia dalam proses yang tidak sebentar.
Jadi sebelum seseorang dinyatakan mengidap diabetes, sebenarnya jauh-jauh hari tubuhnya sudah memberikan sinyal untuk waspda.
Waspada adanya kenaikan gula darah yang tidak wajar.
Nah, sinyal tersebut adalah gejala. Melansir dari laman Everyday Health, ini 8 gejala ketika kadar gula sedang melonjak tinggi:
Sering haus dan buang air kecil merupakan gelaja yang biasanya paling umum terjadi ketika gula darah sedang melonjak.
Buang air kecil berlebihan juga dikenal dengan istilah poliuria.
Poliuria dapat terjadi ketika kadar glukosa dalam darah menumpuk sehingga ginjal harus bekerja ekstra untuk membuang kelebihan glukosa.
Jika ginjal tidak dapat mengimbangi kadar gula darah ke dalam tingkat normal, maka kelebihan gula darah dibuang melalui urin.
Karena keseringan buang air keciil, tubuh menjadi kekurangan cairan dan cenderung menyebabkan dehidrasi (mudah merasa kehausan) dan pusing.
Tidak sedikit orang yang gula darahnya tinggi sering merasa lebih lapar dari biasanya.
Gejala ini sering disebut dengan istilah polifagia.
Namun berbalik dengan nafsu makan yang naik, berat badan orang dengan gula darah tinggi biasanya cenderung turun.
Menurut Mayo Clinic, hal ini mungkin saja disebabkan karena glukosa bukan merupakan sumber energi yang disukai oleh tubuh sehingga kelebihannya akan dialihkan ke otot dan lemak.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Dijadikan Alibi Menjadi Pecandu Narkoba Oleh Artis
Ketika tubuh sedang mencoba menguraikan otot dan lemak untuk energi, saat itulah penurunan berat badan dapat terjadi.
Di samping efek nafsu makan dan berat badan, hal ini juga bisa membut orang dengan gula darah tinggi mengalami kelelahan otot dan cenderung mudah terjatuh.
Mudah lelah dan lesu yang dimaksud di sini adalah dalam tingkat yang ekstrim.
Ketika tubuh kita tidak dapat memproduksi insulin denga cukup, kadar glukosa akan tetap berada di dalam darah dan tidak diproses sebagai sumber energi, karena itulah tingkat energi dapat berkurang,
Selain itu, dehidrasi yang disebabkan tingginya gula darah juga dapat menambah rasa lelah dan lesu.
Gejala yang berikutnya adalah penglihatan yang sering kabur dan menjadi tidak jelas.
Menurut penjelasan Joslin Diabetes Center di Boston, hal ini disebabkan karena kadar gula darah yang tinggi membuat lensa mata menjadibengkak akibat bocornya cairan.
Membengkaknya lensa mata membuat pandangan menjadi kabur dan tidak jelas.
Baca Juga: Bawang Putih Obat Kuat Pria, Spesial Untuk Usia Diatas 40 Tahun
Gejala ini juga sering diiringi oleh rasa sakit kepala.
Melonjaknya kadar gula dapat menyebabkan neuropati diabetik.
Yang dimaksud neuropati diabetik adalah kerusakan saraf yang diakibatkan oleh gula darah yang tinggi.
Umumnya neuropati diabetik diderita oleh penderita diabetes yang telah lama, namun bisa saja terjadi pada siapa saja yang kadar gulanya melojak tinggi.
Neuropati diabetik ditandai dengan sering kesemutan dan mati rasa pada tangan dan kaki.
Bahkan di beberapa kasus, orang penderita diabetes merasakan rasa sakit pada tangan dan kaki.
Gejala yang berikutnya adalah luka, goresan atau memar di kulit yang proses pulihnnya memakan waktu lama.
Baca Juga: Cara Mengatasi Sakit Gigi dengan Cepat dan Mudah, Sebelum ke Dokter
Ini dapat terjadi karena diabetes menghambat sirkulasi tubuh.
Karena aliran darah menuju daerah luka terhambat, maka proses pemulihan lukapun menjadi makan waktu.
Jika sudah begitu penderita diabetes harus berhati-hati karena luka yang sulit sembuh ini cenderung rawan infeksi.
Di dalam air liur terdapat kandungan glukosa.
Dalam jumlah yang berlebihan, kandungan glukosa di dalam air liur dapat menyebabkan semakin banyak bakteri di mulut.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Dijadikan Alibi Menjadi Pecandu Narkoba Oleh Artis
Bakteri dan plak di mulut dapat memicu terjadinya peradangan gusi yang jika tidak tertangani akan menjadi periodontitis.
Periodontitis menyebabkabn copotnya gigi dan masalah gusi lainnya.
Infeksi jamur genital pada wanita umumnya ditandai dengan vagina terasa gatal, kemerahan atau nyeri; rasa sakit saat berhubungan seksual; rasa sakit atau ketidaknyamanan saat buang air kecil dan keputihan yang kental dan abnormal.
Hal ini dapat terjadi karena jika kandungan gula darah tinggi di kemih tinggi, jamur akan lebih mudah tumbuh.(*)
Baca Juga: 7 Gejala Diabetes pada Anak dan Penyebabnya, Serta Pencegahannya
Source | : | Mayo Clinic,Everday Health |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar