Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Influenza and Other Respiratory Viruses, memantau laju pernapasan dan saturasi oksigen darah di rumah dapat mengurangi risiko kematian akibat Covid-19.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), orang dengan Covid-19 harus mencari perhatian medis ketika mereka mengalami gejala yang jelas seperti "nyeri atau tekanan terus-menerus di dada" dan "kesulitan bernapas."
Tetapi menurut para ahli dari University of Washington di Amerika Serikat, indikator ini mungkin tidak ada meski kadar pernapasan dan oksigen dalam darah telah mencapai tingkat yang membahayakan.
Mereka lebih lanjut menjelaskan bahwa orang dengan Covid-19 mungkin melewatkan kesempatan untuk intervensi medis dini pada saat mereka mengalami gejala yang memerlukan perhatian segera.
Dalam sebuah pernyataan, ahli jantung Nona Sotoodehnia di Fakultas Kedokteran universitas mengatakan, “Kebanyakan pasien dengan Covid tidak mengalami kesulitan bernapas. Mereka dapat memiliki saturasi oksigen yang cukup rendah dan masih asimtomatik.
Jika pasien mengikuti panduan saat ini, karena mereka mungkin tidak akan sesak napas sampai oksigen darah mereka cukup rendah, maka kami kehilangan kesempatan untuk melakukan intervensi lebih awal dengan pengobatan yang menyelamatkan jiwa. "
Baca Juga: Ini Yang Akan Terjadi Jika Kita Membiarkan Infeksi Jamur Tidak Diobati
Baca Juga: Mandi Air Hangat Bantu Turunkan Kolesterol dan Kadar Gula Darah
Para peneliti menyelidiki kasus 1.095 orang berusia 18 tahun ke atas yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 ke rumah sakit UW Medicine di Seattle atau Rush University Medical Center di Chicago antara 1 Maret dan 8 Juni 2020.
Source | : | Center for Disease Control and Prevention,John Hopkins Medicine |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar