"Kemarin 32 jenazah dimakamkan dalam sehari dari beberapa rumah sakit."
"28 jenazah kami tangani dan sisanya ditangani dari pihak NU dan Muhammadiyah."
"Jumlah pemakaman prokes ini paling tinggi pasca-Lebaran," kata Kepala Pelaksana BPBD Kudus Budi Waluyo saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Rabu (2/6/2021).
Dijelaskan Budi, intensitas pemakaman jenazah dengan prokes Covid-19 diketahui mulai meningkat sejak 18 Mei 2021 atau beberapa hari usai lebaran.
"Biasanya satu dan maksimal dua jenazah, namun sejak tanggal 18 mulai 4 jenazah dan berturut turut hingga empat hari," ungkap Budi.
Baca Juga: Berhasil Pertahankan Rumah Tangga dengan Pablo Benua, Rey Utami Keguguran
Menurut Budi, pemakaman jenazah dengan prokes Covid-19 lebih dari satu tidak bisa langsung ditangani serentak akibat keterbatasan jumlah petugas pemakaman BPBD Kudus.
Terlebih lagi dengan melonjaknya jumlah kematian yang memicu "waiting list" atau antrean pemakaman setiap jenazah.
"Jadi waiting list, karena setiap pemakaman jenazah dengan prokes Covid-19 butuh waktu satu jam. Sedangkan tim pemakaman jumlahnya 20 orang yang dibagi shift pagi dan malam."
"Setiap tim berjumlah 10 orang menangani satu pemakaman jenazah Covid-19," jelas Budi.
Baca Juga: Cara Mencegah Resistensi Insulin, Pemicu Terjadinya Diabetes Tipe 2
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar