GridHEALTH.id - Nama penyiar radio Gofar Hilman kini tengah menduduki puncak trending topic di media sosial Twitter.
Bukan karena karyanya, Gofar Hilman tengah diperbincangkan lantaran dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukannya terhadap seorang wanita.
Peristiwa yang konon terjadi di Malang, Jawa Timur pada Agustus 2018 lalu itu rupanya baru berani diungkap oleh sang 'korban' baru-baru ini.
Bahkan, menurut pengakuannya, 'korban' merasa ketakutan hingga trauma akan keramaian.
Baca Juga: Warga DKI Usia 18 ke Atas Sudah Bisa Dapat Vaksin Covid-19 Gratis, Ini Syaratnya!
"Di Agustus 2018 gue dateng ke acara yang salah satu bintang tamunya Gofar Hilman di Malang.
Di penghujung acara gue maju ke depan niat untuk keperluan Instastory. My mistake.
Lalu Gofar tarik dan rangkul gue, ok gue pikir dia humble," tulis akun @quweenjojo.
Lanjut, setelah merekam video tangan Gofar disebut masuk ke bagian sensitif perempuan tersebut.
Pada kondisi itu, pemilik akun tersebut merasa syok karena dilakukan secara langsung.
Baca Juga: Diabetes Pada Bayi, Tes Ini Dapat Memprediksi Risiko Diabetes Tipe 1 Sejak Persalinan
"Di situ tangan Gofar mulai ‘mengacak-acak’ bagian-bagian tubuh sensitif gue. Gue minta lepas nggak didenger. Dan kondisinya depan gue rame banget cowok menyaksikan itu cuma teriak “dienakin kok nggak mau?”
Iya, gue langsung ngerasa rendah banget.
Alhamdulillah ada satu laki-laki yang tarik gue dari Gofar dan keramaian itu," tambahnya.
Terganggu dengan perilaku Gofar, ia pun merasa lebih tidak terima respons dari orang-orang di sekitarnya.
"Memang jijik dengan kelakuan Gofar, tapi lebih jijik dengan kerumunan orang-orang
yang saut-sautan “dienakin kok gamau” dan “yaaahhh” itu sambil ketawa-tawa.
Jadi sempet trauma dengan keramaian untuk beberapa waktu," ujar akun @quweenjojo.
Seperti diketahu, berbagai bentuk pelecehan seksual hingga kekerasan seksual pasti akan menyebabkan trauma tersendiri di dalam diri korban.
Baca Juga: Sering Tidur di Waktu Berikut? Awas Ancaman Penyakit Infeksi Menular
Baca Juga: 5 Tips Untuk Membantu Menghindarkan Diri dari Penyakit Infeksi Menular
Melansir laman Loyola University Maryland's Counseling Center, ada beberapa reaksi trauma usai mengalami pelecehan seksual.
Di antaranya seperi perasaan takut, merasa 'kotor', merasa bersalah, kesulitan berkonsentrasi, selalu teringat masa lalu, depresi, hilang kontrol, ketakutan dan kecemasan, bahkan hilang minat seksual.
Bahkan tak sedikit wanita yang pernah mengalami pelecehan seksual merasa takut melihat pria atau seseorang dengan ciri-ciri tertentu, yang mengingatkannya pada masa lampau.
Terlepas dari itu, Gofar Hilman terlihat menampik tuduhan bahwa dirinya telah melakukan pelecehan seksual.
Melalui akun Twitter pribadinya, Gofar Hilman mengaku tidak pernah melakukan pelecehan seksual terhadap wanita.
Baca Juga: DKI Jakarta Sudah Memvaksin Masyarakat Usia 18+, China Mulai Berikan Pada Balita
"Untuk masalah tuduhan pelecehan, di sini gue yakin tidak melakukan hal itu, ada dua orang yang dampingin gue saat itu, 1 orang cewek panitia dan 1 orang cowok asisten gue, mereka yang jagain gue sampe masuk mobil di akhir acara," tambahnya.
Berdasarkan cerita kedua orang itu, jelas disampaikan Gofar tidak melakukan tindak pelecehan seksual.
Gofar Hilman pun tidak takut jika kasus yang menyeret namanya ini akan dibawa ke jalur hukum. (*)
Baca Juga: Maksa Pulang ke Rumah, Pasien Covid-19 di Demak Meninggal Dunia di Perjalanan Dari Rumah Sakit
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Twitter,loyola.edu |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar