GridHEALTH.id - Belakangan beredar resep obat yang diklaim menjadi obat untuk menyembuhkan infeksi virus corona (Covid-19) di media sosial.
Dalam narasinya disebutkan pasien Covid-19 bisa langsung mengonsumsi obat yang tertulis tanpa harus berobat ke rumah sakit.
Adapun obat yang diresepkan dalam pesan berantai tersebut ada beberapa macam, mulai dari antibiotik sampai paracetamol.
Baca Juga: Seperti Flu Biasa , Penyakit Infeksi Ibu Hamil Ini Sebabkan Bayi Lahir Cacat
Berikut narasi pesan broadcast selengkapnya:
"Sekilas info. Silahkan mana yg cocok utk pencegahan C19 scr mandiri
Kalau ada yg kena covid tdk panik dan tdk harus ke RS kalau memang tdk terlalu parah sesak napas sampai perlu ICU dan ventilator, krn saat ini RS khusus covid semua penuh.
Bisa diobati sendiri, obat di RS untuk pasien covid seperti ini:
- Antibiotik: azitromycin atau zitrothromax 500 mg diminum 10 hari
- Antivirus: fluvir 75
- anti batuk dan kluarin dahak: fluimucil 200mg
- anti radang: dexamethasone 0,5
- turun panas: paracetamol, sanmol
- jgn panik, berdoa dan tetap bersyukur, semangat dan gembira, krn hati yg gembira adalah obat. Selalu percaya dan yakin akan sembuh
Tetap hrs minum multi vitamin C D E Zinc dan usahakan berjemur matahari pagi hari setidaknya 15 menit.
Silahkan di share ke semua yg membutuhkan, semoga dapat membantu dan cepat sembuh."
Namun bagaimanakah kebenaran pesan tersebut?
Baca Juga: Pengobatan Covid-19 Ala Siti Fadilah, Cukup di Rumah Dengan Isolasi Mandiri, Benarkah?
Berdasarkan hasil penelusuran tim redaksi GridHEALTH.id, pesan broadcast tersebut ternyata termasuk kategori konten yang menyesatkan.
Hal itu diketahui setelah seorang dokter umum sekaligus kandidat PhD di Medical Science di Kobe University, Adam Prabata menanggapi pesan broadcast yang beredar tersebut.
Dilansir dari Kompas.com (30/12/2020), Adam mengatakan masyarakat tidak diperbolehkah mengonsumsi jenis obat seperti yang tercantum dalam informasi yang beredar.
Menurutnya, obat-obatan tersebut memiliki efek samping pada pengguna jika tidak dikonsultasikan kepada dokter.
"Ada risiko efek sampingnya, apalagi kalau konsumsinya tidak sesuai petunjuk dokter," ujar Adam saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (30/12/2020).
Selain itu, Adam menjelaskan mengenai efek samping tiap obat yang tercantum dalam informasi yang menyebar tersebut.
Baca Juga: 4 Jenis Fobia Menyeramkan, Salah Satunya Kerap Disalah Artikan Sebagai OCD
1. Obat Azithromycin
Adam mengatakan azithromycin tergolong antibiotik. Obat ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi tanpa resep dokter.
"Obat ini memang dapat diberikan pada pasien Covid-19 karena punya efek untuk mengurangi respons imun berlebih yang dapat terjadi," ujar Adam.
Namun, untuk efektivitasnya belum diketahui secara pasti, sementara uji klinisnya masih berlangsung di banyak negara.
2. Obat Favipiravir
Favipiravir atau avigan merupakan obat anti virus dan harus dengan resep dokter.
"Obat ini diberikan pada pasien Covid-19, namun efektivitasnya juga belum diketahui pasti," ujar Adam.
Baca Juga: Fakta Viagra, Obat Kuat yang Disebut Buruk Untuk Kesehatan Jantung
3. Obat Fluimucyl
Fluimucyl biasa digunakan sebagai obat batuk untuk mengencerkan dahak yang ada di dalam saluran pernapasan agar lebih mudah dikeluarkan.
Adam mengungkapkan, untuk pasien Covid-19, obat ini berfungsi untuk mengurangi keluhan bantuk, terutama bila berdahak.
"Penggunaan untuk obat ini harus hati-hati, terutama bila orang yang mengonsumsi memiliki asma, karena ada risiko penyempitan saluran napas, sehingga bisa muncul keluhan sesak atau dada berat," ujar Adam.
"Efek samping yang ringan adalah mual muntah," lanjutnya.
4. Paracetamol
Selanjutnya paracetamol, jenis obat yang disebutkan dalam unggahan yakni paracetamol.
Adam mengatakan, paracetamol dapat digunakan untuk menurunkan suhu tubuh bila demam dan sebagai obat nyeri ringan.
"Paracetamol merupakan obat bebas dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tidak masalah dikonsumsi asalkan tidak untuk jangka panjang atau dengan dosis yang melebihi dosis maksimal," ujar Adam.
Sehingga, klaim resep obat untuk pasien Covid-19 diatas adalah hoaks alias tidak benar.(*)
Baca Juga: Alat Rapid Ilegal Ditemukan di Semarang, Didistribusikan di Rumah Sakit Maupun Klinik
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar