“Ke depan, sekarang harus ada komitmen baru oleh WHO dan semua Negara Anggota untuk mengakses, transparansi, dan ketepatan waktu,” ungkap pernyataan tersebut.
Sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengungkapkan laporan WHO kekurangan data informasi dan akses penting.
Ia mengecam kurangnya transparansi Beijing ketika ditanya tentang partisipasi China dalam laporan WHO, “Yah, mereka belum transparan. Mereka belum memberikan data yang mendasarinya. Itu tentu tidak memenuhi syarat sebagai kerja sama,” katanya.
Tapi pemerintah China tetap kukuh jika mereka tidak seperti yang ditudingkan Amerika Serikat.
Malah menurut pemberitaan Global Times, media milik pemerintah China Kamis (17/6/2021), Seorang ahli epidemiologi senior Tiongkok mengatakan, Amerika Serikat harus menjadi prioritas dalam fase penyelidikan berikutnya tentang asal usul Covid-19.
Dirinya menyebut ada penelitian yang menunjukkan penyakit infeksi Covid-19 bisa saja sudah menyebar di Amerika pada awal Desember 2019.
Mengenai hal itu, kantor berita Reuters pernah memberitakan, studi yang diterbitkan minggu ini oleh Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), menunjukkan bahwa setidaknya tujuh orang di lima negara bagian AS terinfeksi SARS-CoV-2, beberapa minggu sebelum Amerika Serikat melaporkan kasus resmi pertamanya.
Baca Juga: PPKM Mikro Diterapkan di Seluruh Indonesia hingga 5 Juli 2021, Ini Aturan Lengkapnya!
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar