Dari tulisan tersebut, Azrul mengaku hanya ingin menggambarkan betapa sederhana, betapa tidak hebohnya, proses vaksin di Amerika Serikat.
"Tidak perlu ada kehebohan khusus dari para pejabat, tidak perlu ada penjagaan khusus dari aparat. Benar-benar simpel"
"Sebarkan vaksinnya, siapa saja silakan suntik di mana saja. Tidak perlu ke rumah sakit atau kawasan khusus. Cukup ke farmasi atau bahkan supermarket," jelasnya.
Menurut Azrul kunci melawan pandemi ini memang harus bisa simpel.
Kebijakan pemerintah Amerika sangatlah simpel. Bahwa kalau sudah divaksin, maka seseorang tidak perlu lagi bermasker.
Tapi, kebijakan lebih detail diserahkan kepada masing-masing pemilik usaha, apakah mewajibkan konsumennya memakai masker atau tidak.
Tidak ada istilah-istilah PSBB, PS Mikro, PS Lockdown, PS Ambyar, atau apalah. Semua simple, pakai common sense alias akal sehat.
Tidak ada lempar-lemparan tanggung jawab soal penerapan kebijakan.
Tidak ada bupati ngomel ke gubernur, gubernur ngomel ke menteri, lalu kalau berani ngomel ke presiden. Tidak ada lempar-lemparan tanggung jawab soal izin kegiatan.
Dan yang terpenting: Kebijakannya berdasarkan rasa percaya kepada sains (ilmu pengetahuan). Bukan kebijakan yang ganti-ganti karena menyikapi apa yang sedang ramai di sosmed.
Setelah divaksin masih bisa positif? Iya. Tidak perlu heboh gaduh.
Yang penting tidak sampai sakit parah, tidak sampai masuk rumah sakit, tidak sampai meninggal.
Baca Juga: Email Anthony Fauci Buktikan Kesaksian Li-Meng Yan Tentang Covid-19 Bocor dari Lab Wuhan Benar
Source | : | Happywednesday.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar