Azrul mengatakan saat pergi ke supermarket ia melihat papan penawaran vaksinasi Covid-19 gratis.
"Kami pergi ke Walmart, hypermarket paling populer di Amerika. Baru masuk, sudah ada papan tulisan penawaran vaksinasi. Gratis. Cukup menuju bagian farmasi di Walmart, mendaftar di sana atau lewat aplikasi, lalu suntik. Benar-benar walk in. Tidak ada prosedur panjang. Tidak ada penjagaan aneh-aneh. Tidak ada “event” merayakan vaksinasi," terangnya.
Tak hanya di supermarket ajakan untuk vaksinasi Covid-19 gratis juga ada di apotek dan toko-toko lainnya.
"Kami juga ke beberapa jaringan apotek/toko kebutuhan populer. Seperti Walgreens dan CVS. Semua punya papan tulisan atau pengumuman jelas: Silakan walk in untuk suntik vaksin," tambahnya.
Iseng ia pun bertanya pada salah satu gerai yang menawarkan vaksinasi Covid-19 dan ia pun terkejut bahwa ajakan tersebut benar adanya.
Azrul mengaku terpana, namun ia memutuskan untuk tidak mengikuti vaksinasi karena akan mengikuti balap sepeda.
Lomba selesai. Sebelum balik ke Indonesia, sehari sebelum terbang, Azrul dan koleganya semua swab PCR dan hasilnya aman.
Teringat soal vaksinasi gratis kemarin, ia pun memutuskan untuk mencobanya.
"Segera saja setelah swab saya diantar ke salah satu farmasi/toko kebutuhan terdekat. Saya ke loket farmasinya, bilang ingin vaksin. Saya benar-benar walk in. Tidak mendaftar via aplikasi. Tidak masalah, kata yang di situ. Saya cukup mengisi formulir selembar. Menunjukkan kartu identitas (paspor). Dia semua yang mengisi data di komputer."
Azrul memilih vaksin Johnson & Johnson, sebab vaksin Covid-19 itu hanya butuh sekali suntik.
"Hanya beberapa menit, saya dipanggil. Masuk. Duduk. Perempuan yang akan menyuntik menunjukkan vaksinnya. Menunjukkan kalau itu Johnson & Johnson. Lalu dia mengingatkan, saya mungkin akan mengalami sedikit demam dan kurang enak badan dalam satu dua hari ke depan. Tapi itu tidak apa-apa."
"Saya bertanya, bagaimana dengan kejadian pengentalan darah yang diberitakan itu. Dia bilang, jangan khawatir, itu hanya terjadi pada perempuan usia 19-49, dan hanya satu dari satu juta."
"Tidak ada cek tekanan darah. Langsung tancap di lengan kiri. Beres," ujarnya
"Saya langsung mendapatkan kartu bukti vaksin, lengkap dengan nama vaksin dan nomor serinya. Lalu ada lagi menyusul di email. Saya juga dapat voucher belanja 5 USD, siapa tahu ingin belanja di situ. Lumayan, saya beli cokelat."
Baca Juga: Kesaksian Dokter Tirta Setelah Disuntik Vaksin Sinovac: 'Itu Isinya Virus Mati'
Source | : | Happywednesday.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar