GridHEALTH.id - Di tengah pandemi Covid-19 yang makin merajalela, permintaan donor ASI pun makin meningkat.
Melalui pesan berantasi, beberapa bayi dilaporkan membutuhkan donor ASI lantaran sang ibu meninggal dunia akibat Covid-19.
Baca Juga: Ajaib, Koma Saat Hamil 2 Bulan Hingga Melahirkan, Bayinya Sehat dan Selamat, Disusui Oleh Dokter
Misalnya saja, seorang bayi perempuan berusia 3 hari yang harus ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh ibunda tercinta.
Diketahui, bayi berusia 3 hari tersebut masih dirawat di ruang NICU (neonatal intensive care unit).
Selain itu, seorang bayi baru lahir lainnya dikabarkan membutuhkan donor ASI akibat ibunya meninggal karena Covid-19.
Baca Juga: Beda Gejala, Beda Perawatan, Simak Panduan Isolasi Pasien Covid-19 Berdasarkan Gejala
Melihat tingginya permintaan donor ASI saat pandemi Covid-19, bolehkah hal itu dilakukan?
Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Elizabeth Yohmi, Sp.A mengatakan butuh eksra kehati-hatian dalam mendonorkan ASI di masa pandemi.
Elizabeth menyebutkan, ada 3 macam skrining yang harus dilakukan sebelum donor ASI saat pandmei Covid-19.
Baca Juga: Anak-anak Paling Rentan Terkena TBC, Begini Pengobatan yang Tepat
"Jadi skrining enggak cukup cuma penglihatan ibunya sehat," kata Elizabeth dalam acara Tanya IDAI di IGLive @idai_ig, Selasa (28/4/2020).
Elizabeth menuturkan, ada 3 skrining yang harus dilakukan, yaitu:
Baca Juga: Cukup dari Rumah, Daftar Vaksin Covid-19 untuk Masyarakat Umum via Online Saja, Begini Caranya!
1. Skrining verbal dengan memberikan pertanyaan seputar kesehatan pada calon ibu pemberi donor ASI.
2. Skrining kesehatan.
3. Skrining laboratorium.
Elizabeth menejelaskan, skrining harus dilakukan oleh rumah sakit.
Baca Juga: Cara Mencuci Masker Kain yang Benar Menurut CDC, Jika Salah Dobel Masker Jadi Percuma
Menurutnya, tujuan skrining itu untuk antisipasi agar bayi terhindar dari virus yang bisa ditularkan melalui ASI.
Salah satu penyakit yang paling dikhawatirkan menular melalui ASI adalah HIV.
Selain skrining, higienitas dan sanitasi yang bersih dan sehat menjadi salah satu indikator terpenting dalam syarat donor ASI. (*)
Baca Juga: Masuk Negara A1 High Risk Covid-19, WHO Minta Indonesia Lockdown, Benarkah?
View this post on Instagram
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar