Hasil lainnya yang ditemukan, golongan darah B memiliki peningkatan risiko 11 persen.
Nah, pemilik golongan darah A memiliki peningkatan risiko 5 persen, dibandingkan dengan orang dengan tipe O.
Meskipun begitu, para peneliti belum mengetahui alasan golongan darah memengaruhi risiko penyakit jantung.
Tapi ada sedikit penjelasan prematur mengenai hal ini.
Baca Juga: PPKM Diperluas Wilayahnya di Luar Jawa dan Bali, Ini Daftar Wilayahnya
Golongan darah A punya kaitan dengan kadar kolesterol jahat, penyumbat arteri yang lebih tinggi.
Sementara, golongan darah AB punya kaitan dengan peradangan, yang bisa memengaruhi cara kerja pembuluh darah.
Kemudian, orang dengan golongan darah O memiliki tingkat senyawa tertentu yang memiliki efek menguntungkan pada aliran darah dan pembekuan.
Untuk meneliti hubungan golongan darah dan penyakit jantung peneliti memeriksa data yang mencakup hampir 90.000 peserta berusia 30 hingga 75 tahun, yang diikuti selama 20 tahun lebih dalam dua penelitian besar Amerika yang terkenal, yakni Nurses' Health Study (62.073 wanita) dan Health Professionals Follow- Up Study (27.428 orang dewasa).
Proporsi pria dan wanita dalam penelitian dengan berbagai golongan darah adalah sama, tetapi sebagian besar pesertanya berasal dari etnis Kaukasia sehingga tidak bisa disamakan dengan etnis lain.
Walaupun kita tidak dapat mengubah golongan darah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
Para peneliti menyarankan kita untuk mengetahui golongan darah dan memantau kadar kolesterol dan tekanan darah.(*)
Source | : | Gridhealth,Jurnal American Heart Association |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar