GridHEALTH.id -Goloingan darah ada 4 tipe; A, B, AB, dan O.
Golongan darah seseorang ditentukan berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen pada sel darah merah dan plasma darah.
Antigen sendiri berfungsi seperti tanda pengenal sel tubuh anda. Ini supaya tubuh bisa membedakan sel tubuh sendiri dari sel yang berasal dari luar tubuh.
Jika sel dengan antigen yang berlawanan masuk kedalam tubuh, maka sistem kekebalan tubuh akan melalui perlawanan terhadap sel yang dianggap asing tersebut dengan memproduksi antibodi.
Ada dua teknik yang dipakai untuk mengelompokan darah, yaitu menggunakan sistem ABO dan rhesus (RH).
Kedua sistem ini bisa sangat membantu jika anda ingin melakukan transfusi darah.
Baca Juga: 10 Hari Dalam Perawatan Covid-19, Karena Komorbid Bupati Bekasi Wafat
Tapi kini golongan darah sudah banyak dijadikan objek studi dan poenelitian.
Sampai-sampai ada sebuah metode diet yang menyesusikan dengan golongan darah kita.
Tapi yang kita basah di sini adalah faktor risiko golongan darah terhadap penyakit jantung.
Menurut Lu Qi, asisten profesor di Departemen Nutrisi di Harvard School of Public Health di Boston, dalam makalah yang diterbitkan online di salah satu jurnal American Heart Association, menyatakan golongan darah AB memiliki 23 persen peningkatan risiko penyakit jantung.
Hal itu didapatkannya dari hasil menganalisis data dari dua penelitian besar terhadap orang dewasa setidaknya selama 20 tahun.
Baca Juga: Waspada, Obesitas Ternyata Bisa Mengurangi Kemampuan Indra Perasa
Hasil lainnya yang ditemukan, golongan darah B memiliki peningkatan risiko 11 persen.
Nah, pemilik golongan darah A memiliki peningkatan risiko 5 persen, dibandingkan dengan orang dengan tipe O.
Meskipun begitu, para peneliti belum mengetahui alasan golongan darah memengaruhi risiko penyakit jantung.
Tapi ada sedikit penjelasan prematur mengenai hal ini.
Baca Juga: PPKM Diperluas Wilayahnya di Luar Jawa dan Bali, Ini Daftar Wilayahnya
Golongan darah A punya kaitan dengan kadar kolesterol jahat, penyumbat arteri yang lebih tinggi.
Sementara, golongan darah AB punya kaitan dengan peradangan, yang bisa memengaruhi cara kerja pembuluh darah.
Kemudian, orang dengan golongan darah O memiliki tingkat senyawa tertentu yang memiliki efek menguntungkan pada aliran darah dan pembekuan.
Untuk meneliti hubungan golongan darah dan penyakit jantung peneliti memeriksa data yang mencakup hampir 90.000 peserta berusia 30 hingga 75 tahun, yang diikuti selama 20 tahun lebih dalam dua penelitian besar Amerika yang terkenal, yakni Nurses' Health Study (62.073 wanita) dan Health Professionals Follow- Up Study (27.428 orang dewasa).
Proporsi pria dan wanita dalam penelitian dengan berbagai golongan darah adalah sama, tetapi sebagian besar pesertanya berasal dari etnis Kaukasia sehingga tidak bisa disamakan dengan etnis lain.
Walaupun kita tidak dapat mengubah golongan darah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
Para peneliti menyarankan kita untuk mengetahui golongan darah dan memantau kadar kolesterol dan tekanan darah.(*)
Source | : | Gridhealth,Jurnal American Heart Association |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar