GridHEALTH.id - Kadar gula darah tinggi merupakan tanda yang paling umum dari penyakit diabetes.
Dijelaskan laman Mayo Clinic (30/10/2020), gula darah tinggi pada penyakit diabetes dikarenakan ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi atau merespon insulin.
Insulin sendiri adalah hormon yang memungkinkan glukosa darah masuk ke sel-sel tubuh dan akan digunakan untuk energi.
Ada banyak faktor seseorang bisa mengalami gula darah tinggi yang akhirnya terkena penyakit diabetes.
Mulai dari keturunan/genetik, gaya hidup tidak sehat seperti tidak rutin berolahraga dan tidak menjaga pola makan sehat.
Kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan, sebab orang yang didiagnosis diabetes berisiko mengalami sakit parah hingga kematian.
Karenanya jika kita mengalami ciri-ciri gula darah tinggi seperti berikut ini, segera periksakan ke dokter.
Baca Juga: 3 Tantangan Belajar di Sekolah yang Dihadapi Oleh Anak Diabetes
1. Sering lemas atau kelelahan
Gampang lelah merupakan salah satu gejala awal gula darah tinggi yang cukup umum. Lemas atau kelelahan tidak hanya dialami penderita diabetes semata.
Orang tanpa diabetes juga bisa merasa lemas setelah mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti gula dalam jumlah besar.
Namun, waspadai jika rasa lemas atau kelelahan muncul terus-terusan atau sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Sering kencing
Ketika kandungan gula darah terlalu tinggi, ginjal otomatis akan mengeluarkan lebih banyak gula dari tubuh. Salah satu caranya dengan kencing.
Tak pelak, penderita penyakit gula darah tinggi lebih sering kencing ketimbang dalam kondisi normal.
3. Haus terus-menerus
Haus terus-menerus merupakan efek dari sering kencing. Karena tubuh mengeluarkan banyak cairan, praktis tubuh jadi haus untuk memberikan kode pada tubuh agar tidak dehidrasi.
Semakin sering kencing, rasa haus pada penderita gula darah tinggi juga semakin sering.
4. Sakit kepala
Sering kencing ditambah haus bila diabaikan bisa memicu dehidrasi. Gejala dehidrasi salah satunya yakni sakit kepala.
5. Pandangan kabur
Kadar gula darah tinggi juga bisa memengaruhi indra penglihatan dan memicu pandangan kabur.
Kondisi ini disebabkan kelebihan gula bersama dengan air terjebak di lensa di bagian tengah mata.
6. Sering mual, muntah, bingung
Saat organ liver tidak bisa menggunakan gula darah untuk sumber energi, tubuh mulai memecah lemak sebagai bahan bakar penggantinya.
Kondisi ini jika terkadang bisa membuat darah menjadi asam.
Gejala gula darah tinggi yang langka ini di antaranya mual, muntah, bingung, sakit perut, sesak napas, sampai napas berbau tak sedap.
kalau tidak segera mendapatkan penanganan medis tepat, gula darah tinggi yang sudah masuk fase ketoasidosis diabetik ini bisa berdampak fatal.
7. Rentan infeksi
Kadar gula darah tinggi bila tidak ditangani lambat laun bisa melemahkan respons daya tahan tubuh.
Salah satu imbasnya, tubuh jadi sulit melawan infeksi, sering terkena infeksi, infeksi tak kunjung sembuh, atau infeksi berdampak serius.
Infeksi yang sering dialami penderita diabetes wanita, misalnya, infeksi jamur.
8. Luka susah sembuh
Gejala gula darah tinggi lainnya adalah proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat.
Kondisi ini dipengaruhi gula darah tinggi yang mengganggu aliran darah, sehingga sistem peredaran darah terganggu.
9. Sakit gigi
Kadar gula darah tinggi juga dapat mencemari air liur sampai ke darah. Kondisi ini rentan memicu tumbuhnya bakteri, termasuk di mulut.
Jika bakteri jahat tersebut bertemu dengan sisa makanan dan plak, seseorang bisa terkena gangguan gigi dan mulut seperti gusi bengkak, radang gusi, sampai gigi berlubang.
10. Tangan dan kaki sering kesemutan
Tanda gula darah tinggi yang perlu diwaspadai lainnya yakni tangan dan kaki kesemutan.
Kondisi ini dipengaruhi rusaknya saraf atau neuropari karena kadar gula darah tinggi.
Bila muncul ciri-ciri gula darah tinggi di atas, ada baiknya segera periksakan ke dokter.(*)
Baca Juga: Ini 8 Komplikasi yang Bisa Menyerang Anak Penyandang Diabetes
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | SELF,Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar