Menurut Sugiyono, faktor utama yang menyebabkan varian Delta begitu berbahaya dan penyebarannya sangat masif adalah karena karakteristik dari varian Delta memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi dibanding varian lain.
"Material genetik yang ditemukan di varian Delta punya karakter yang bisa menurunkan efektifitas dari vaksinasi dan terapi obat yang saat ini dilakukan," ujarnya.
Sugiyono menceritakan berdasarkan data yang diperoleh dari Inggris, varian Delta sangat berkorelasi dengan peningkatan jumlah huni rumah sakit.
Itu berarti varian tersebut mempunyai efek terhadap keparahan kondisi pasien Covid-19.
Tetapi Sugiyono melanjutkan, kasus Covid-19 di Indonesia tidak hanya disebabkan oleh varian Delta. Berdasarkan riset yang dilakukan, juga ditemukan varian baru asal Indonesia, yaitu varian B.1.466.
Sugiyono menuturkan sebelum varian Delta masuk ke Indonesia, varian baru asal Indonesia mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Depresi Saat Lansia Meningkatkan Risiko Stroke dan Penyakit Jantung
Baca Juga: Ini Gejala dan Penyebab Infeksi Saluran Kemih Selama Kehamilan Yang Perlu Diketahui
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan Indonesia agar varian lokal terus dimonitor, karena secara genetik varian itu mampu meningkatkan transmisi atau penularan di masyarakat.
Source | : | Kompas.com,Kantor Berita Antara |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar