GridHEALTH.id - Diabetes adalah kondisi kesehatan kronis yang mempengaruhi bagaimana tubuh mengubah makanan menjadi energi.
Sebagian besar makanan yang kita makan dipecah menjadi gula (juga disebut glukosa) dan dilepaskan ke aliran darah.
Ketika gula darah naik, itu menandakan pankreas untuk melepaskan insulin. Insulin bertindak seperti kunci untuk membiarkan gula darah masuk ke sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi.
Jika mempunyai diabetes, tubuh tidak membuat cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang dibuatnya sebagaimana mestinya.
Ketika tidak ada cukup insulin atau sel berhenti merespons insulin, terlalu banyak gula darah tetap berada di aliran darah.
Seiring waktu, itu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, kehilangan penglihatan, dan penyakit ginjal.
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Masker Daun Kelor Bikin Wajah Jauh Lebih Muda
Baca Juga: Infeksi Nifas, Risiko Pasca Melahirkan yang Perlu Diketahui Ibu Hamil
Diabetes Melitus disebabkan oleh banyak faktor yakni, keturunan, penggunaan obat-obatan tertentu, pola hidup tidak sehat, dan obesitas.
Belum ada obat untuk diabetes, tetapi ada beberapa cara untuk menurunkan kadar gula darah bagi penyandang diabetes melitus. Pertama, penyandang bisa melakukan olahraga secara rutin.
Kedua, penyandang harus mengonsumsi makanan yang tidak memicu naiknya gula darah. Ketiga, penyandang bisa mengonsumsi obat resep dokter.
Tetapi pemberian obat dari dokter juga bisa dibarengi dengan pengobatan rumahan, asalkan berkonsultasi dulu dengan dokter.
Untuk yang sedang menyandang penyakit diabetes melitus ada cukup banyak pilihan obat herbal yang bisa dikonsumsi. Di antaranya menggunakan rebusan daun kelor.
Berdasarkan penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menjelaskan nutrisi yang terkandung dalam daun kelor,di antaranya kandungan vitamin C tujuh kali lipat lebih baik dari jeruk, 4 kali vitamin A dari wortel, dan 3 kali lebih banyak dari proteinnya yoghurt.
Kandungan potassium dalam daun kelor tiga kali lebih baik dibandingkan buah pisang.
Baca Juga: Musim Pancaroba, Justru Ini Keuntungannya Mandi dengan Air Dingin
Baca Juga: Edema Makula Diabetik, Gangguan Pada Mata Wajib Diketahui Penyandang Diabetes
Sedangkan, kandungan kalsiumnya empat kali lebih banyak dibanding susu.
Yang tidak kalah hebatnya lagi, dalam daun kelor juga terkandung senyawa lain yang mampu menangkal radikal bebas dan menekan pertumbuhan sel kanker.
Menurut US National Library of Medicine National Institutes of Health, penggunaan terapi daun kelor telah dievaluasi pada penderita diabetes.
Hal ini karena kapasitasnya untuk menurunkan konsentrasi glukosa darah setelah di konsumsi karena mengandung polifenol seperti quercetin-3-glikosida,kaempferol, dan glikosida.
Aktivitas antidiabetes dari serbuk daun kelor telah diamati dalam uji coba menggunakan hewan, dipaparkan bahwa terjadi penurunan glukosa dan perbaikan kadar lipid peroksida, berkurangnya tingkat IL6, dan imunoglobulin A.
Mengutip dari buku berjudul Khasiat Jitu Daun Kelor dan Sirih Merah Tumpas Penyakit karya Dani Hendarto, daun kelor segar mengandung betakaroten, thiamin, riboflavin, kalisum, vitamin C, karbohifrat, ferrum, magnesium, fosfor, kalium, dan zinc.
Daun kelor memiliki sifat antidiabetik, hal inilah yang membuat daun kelor dipercaya efektif membantu mengobati diabetes melitus.
Baca Juga: Tips Kesehatan Hari Ini, Cara Menghindari Radang Tenggorokan
Baca Juga: 5 Khasiat Minyak Calendula yang Ampuh Untuk Mengatasi Masalah Kulit
Petik segenggam daun kelor, rebus dalam air sampai mendidih. Saring, setelah hangat dapat diminum.
Namun ada baiknya kita mengonsumsi obat herbal tersebut sesuai takaran atau berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Baca Juga: Serumen Prop, Kotoran Telinga yang Bisa Berdampak Pendengaran Berkurang
Baca Juga: 3 Juta Orang Meninggal Setiap Tahun Karena 'Overdosis' Garam, WHO
Lalu, agar kadar gula darah terkontrol, kita tetap harus menjalankan pola hidup sehat. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Kontan.co.id,nakita.grid.id,Gridhealth.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar