Dari jumlah tersebut, 1.042.000 anak kehilangan ibu, ayah, atau keduanya, tetapi sebagian besar kehilangan satu.
Secara keseluruhan, penulis penelitian memperkirakan bahwa 1.562.000 anak telah mengalami kematian setidaknya satu orangtua atau pengasuh atau kakek-nenek yang tinggal bersama lainnya (atau kerabat yang lebih tua lainnya).
Afrika Selatan, Peru, Amerika Serikat, India, Brasil, dan Meksiko diidentifikasi sebagai negara dengan jumlah tertinggi anak yang kehilangan pengasuh utama (orangtua atau kakek-nenek kustodian/pengasuh).
Di setiap negara, penelitian ini menemukan bahwa kematian terkait Covid-19 lebih besar pada pria daripada wanita, terutama pada usia paruh baya dan lebih tua.
Secara keseluruhan, jumlah anak yang kehilangan ayah mencapai lima kali lebih banyak daripada anak yang kehilangan ibu.
Studi ini didanai sebagian oleh National Institute on Drug Abuse (NIDA), bagian dari National Institutes of Health.
Baca Juga: Covid-19 Tidak Bisa Dianggap Sebagai Flu Karena Memiliki Implikasi Kesehatan Jangka Panjang, Studi
Baca Juga: Fenomena Kalau Lapar Jadi Marah, Ternyata Ini Biang Keladinya
Dampak peristiwa ini bisa traumatis terhadap kesehatan anak. Chuck A. Nelson, III, Ph.D., penulis studi, dari Boston Children's Hospital, mencatat bahwa kehilangan orangtua atau pengasuh dapat mengganggu kehidupan anak-anak dan berpotensi mempengaruhi perkembangan mereka jika mereka tidak berada dalam lingkungan rumah yang stabil.
Source | : | The Lancet |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar