Padahal, body shaming dapat memberikan efek negatif bagi kesehatan seorang wanita.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Obesity Society dari University of Pennsylvania mengenai body shaming.
Menurut studi tersebut rasa sakit dari pesan-pesan olokan mengenai bentuk tubuh dapat berdampak pada kesehatan dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan metabolisme.
Meskipun kesannya hanya bercanda atau ingin membantu seseorang yang bertubuh gemuk, mengolok tubuh seseorang bisa jadi justru menghancurkan motivasi serta rasa percaya dirinya.
Ini tentunya bisa membuat hormon kortisol meningkat yang menyebabkan stres, peningkatan berat badan, hingga depresi.
Bila kondisi dibiarkan orang yang mengalaminya rentan terkena penyakit kardiovaskular dan gangguan metabolisme.
Bahkan, risiko paling yang sangat besar dan fatal dari depresi akibat body shaming adalah bunuh diri.
Baca Juga: Kabar Baik bagi Warga Tak Punya NIK, Kemenkes Sampaikan Tetap Bisa Vaksinasi Covid-19, Ini Caranya!
Kendati diduga mengalami body shaming, atlet angkat besi putri Nurul Akmal malah melempar senyum ke kamera. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Instagram,Gridhealth |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar