GridHEALTH.id - Ibu yang baru saja melahirkan tentu ingin segera bisa menyusui bayinya.
Sudah pasti, air susu ibu (ASI) merupakan asupan nutrisi ideal untuk bayi khususnya bagi anak yang baru lahir.
Dijelaskan di laman WebMD (14/9/2020), bahwa ASI memiliki campuran vitamin, protein, dan lemak yang hampir sempurna dan dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi.
ASI mengandung antibodi yang membantu bayi melawan virus dan bakteri. Pun, menurut penelitian, dengan menyusui ibu bisa menurunkan risiko anaknya menderita asma atau alergi.
Plus, bayi yang disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama, tanpa susu formula, memiliki lebih sedikit risiko untuk sakit, infeksi telinga, penyakit pernapasan, dan serangan diare.
Bahkan sebuah penelitian mengungkapkan fakta bahwa kandungan asam lemak sehat dalam ASI mampu membantu mencerdaskan anak nantinya.
Meski demikian, faktanya tidak semua ibu yang baru saja melahirkan dapat langsung memberikan ASI kepada buah hatinya.
Terkadang ada ibu yang justru kesulitan untuk mengeluarkan ASI pasca melahirkan. Lantas, kapan ibu sebenarnya bisa langsung menyusui?
Baca Juga: Pekan ASI Sedunia 2021: Ini Dia 10 Cara Mencegah Payudara Kendur
Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) drg Kartini Rustandi MKes, mengatakan banyak ibu yang baru saja melahirkan tidak mengetahui bahwa tubuhnya sebenarnya telah memproduksi susu.
Hal itu disampaikan langsung drg Kartini, dalam agenda Temu Media bertajuk 'Perlindungan Menyusui: Tanggung Jawab Bersama', Kamis (5/8/2021).
"Sering kali ketika memberikan ASI ini, orang selalu bilang 'Bu, belum keluar susunya', Tuhan begitu sayang kepada manusia, kepada seorang ibu, kepada seorang bayi, 12 minggu sebelum kelahiran, tubuh kita khususnya seorang ibu, kelenjar susunya sudah mulai dipersiapkan untuk menghasilkan susu," ujarnya.
Ia kemudian menjelaskan ASI mulai diproduksi tubuh ibu pada 72 jam atau 3 hari setelah momen melahirkan.
Karenanya jangan dulu panik jika pasca melahirkan ibu belum bisa mengeluarkan ASI. Karena memang jumlah ASI yang diproduksi mungkin masih belum banyak.
Baca Juga: Ibu Menyusui Positif Covid-19 Minum Obat-obatan dan Vitamin, Bolehkan Memberikan ASI pada Sang Anak?
Ini karena ini disesuaikan dengan kebutuhan asupan ASI bagi bayi yang baru saja dilahirkan.
"Pada 72 jam pascapersalinan, ASI itu sudah mulai diproduksi, tapi jumlahnya tidak bisa banyak, karena bayinya tidak akan minum satu botol sekaligus ya," kata drg Kartini.
Saat baru dilahirkan, kebutuhan ASI bayi hanya mencapai beberapa mililiter (ml).
Karena itu, produksi ASI pun disesuaikan dengan kebutuhan bayi.
"Bayi itu kebutuhannya baru beberapa mililiter, sehingga air susu ibunya juga belum terlalu banyak," jelas drg Kartini.
Kendati demikian, seiring waktu, jumlah ASI yang diproduksi tubuh ibu pun semakin bertambah, karena kebutuhan asupan ASI bayi yang juga mengalami peningkatan.
"Tapi makin hari makin bertambah sesuai kebutuhannya," kata drg Kartini.(*)
Baca Juga: Sulit Mendapat Donor ASI saat Pandemi Covid-19, Ini Daftar Fasilitas Kesehatan yang Siap Melayani!
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | WebMD,Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar