Lowen dkk. menggunakan model kelinci percobaan untuk menunjukkan bahwa suhu dingin dan kering mendukung penularan influenza. M
armot yang terinfeksi influenza memiliki durasi pelepasan virus puncak yang jauh lebih lama pada 5 C (41 F) daripada pada 20 C (68 F).
Namun, jika suhu merupakan prediktor mutlak dari infektivitas, kita tidak akan melihat wabah virus di daerah tropis yang benar-benar kita lihat.
Virus baru yang menyebabkan penyakit zoonosis telah berperilaku dengan cara yang kurang dapat diprediksi secara musiman yang mungkin disebabkan oleh pelepasan persisten di reservoir hewan (Dowell, 2004).
Baca Juga: Bau Mulut, Salah Satu Tanda Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Baca Juga: Perawatan Mata Diabetes Untuk Menghindari Komplikasi Berujung Kebutaan
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan sejauh mana penularan virus SARS-CoV-2 dipengaruhi oleh panas dan kelembaban yang ekstrem. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | American College of Occupational and Environtmental Medicine |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar