GridHEALTH.id - Belakangan ini, kasus Covid-19 di Indonesia dinilai telah mengalami penurunan.
Kendati demikian, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane menyebut positivity rate masih tinggi.
Baca Juga: Jokowi: PPKM Level 4 Diperpanjang hingga 9 Agustus, Hanya Berlaku di Wilayah Tertentu
Hal ini menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia belum terkendali.
"Secara umum PPKM yang sudah dilaksanakan, itu memang ada sedikit penurunan (kasus).
"Namun belum bisa dikatakan terkendali, karena angka positivity rate-nya masih tinggi," ucap Masdalina, dikutip dari tayangan YouTube TV One, Minggu (8/8/2021).
Baca Juga: Ahli Gizi UGM; Agar Lekas Sembuh, Pasien Isolasi Mandiri Wajib Bijak GGL
Melihat hal tersebut, epidemiolog meminta pemerintah penerapan PPKM kembali diperpanjang.
Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman mengatakan bahwa PPKM Darurat ini sudah seharusnya diperpanjang dan langkah yang diambil pemerintah sudah tepat.
"Perpanjangan (PPKM darurat) ini kalau dari sisi indikator epidemiologi sudah tepat, pilihannya memang harus seperti itu," kata Dicky, dikutip dari Kompas.com, Selasa (3/8/2021).
"Dengan catatan, tentu pemerintah punya kalkulasi dukungan untuk kelompok rawan di masyarakat dari sisi sosial ekonomi. Dan ini tentunya sudah dihitung dengan cermat oleh pemerintah," imbuhnya.
Baca Juga: Sudah Sembuh tapi Masih Alami Gejala Infeksi Virus Corona? 3 Cara Ini Ampuh Atasi Long Covid
Dicky mengatakan, dengan diberlakukannnya perpanjangan PPKM darurat, tentu akan berdampak pada kondisi pandemi di Indonesia.
Bahkan, Dicky mengatakan bahwa penerapan PPKM Darurat maupun PPKM Level berhasil membuat Indonesia terhindari dari skenario terburuk.
Meski begitu, angka kematian dan laju penularan di masyarakat masih tinggi, ia mengusulkan PPKM dilanjutkan minimal sepekan ke depan.
"Ini ada keberhasilannya menekan kasus, skenario terburuk tidak terjadi berhasil dihindari, karena tanpa PPKM sulit menghindari skenario terburuk, namun belum signifikan," kata Dicky, dikutip dari Suara, Senin (9/8/2021).
"Seminggu ke depan masih bertahan dulu, kita beri waktu untuk relaksasi faskes dan penguatan 3T, 5M, dan vaksinasi," sambungnya.
Baca Juga: Efek Samping Mendonorkan Plasma Darah Untuk Terapi Konvalesen, dan Cara Mengatasinya
Meski Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Indonesia sudah melawati puncak corona.
Namun, Dicky memprediksi lonjakan kasus masih akan terus terjadi hingga akhir Agustus bahkan September jika kondisi masih tetap sama.
"Kita belum melewati puncak beban di fasilitas kesehatan dan kematian, jadi sampai akhir Agustus masih rawan," jelasnya.
Baca Juga: Jangan Parno Dulu, Ini 10 Penyebab Hidung Tidak Bisa Mencium Bau Selain Gejala Covid-19
Terlepas dari itu, masyarakat diminta tetap menunggu pengumuman Breaking News dari Presiden Joko Widodo terkait perpanjangan PPKM, Senin (9/8/2021). (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | suara.com,YouTube |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar