"Bell's Palsy setelah vaksinasi jarang terjadi, dan sebagian besar gejalanya ringan dan membaik dengan sendirinya," kata perwakilan Sinovac Liu Peicheng dalam tanggapan tertulisnya kepada Reuters.
Liu mengatakan, Sinovac belum mendeteksi risiko Bell's Palsy dalam analisis data dari otoritas pengendalian penyakit di China, Pusat Pemantauan Uppsala dari Organisasi Kesehatan Dunia, atau database unitnya untuk efek samping setelah vaksinasi.
"Menurut data saat ini, manfaat dan perlindungan CoronaVac jauh lebih besar dari risiko yang mungkin terjadi," ujar Liu.
"Masyarakat harus divaksinasi penuh tepat waktu dengan CoronaVac untuk mencegah infeksi Covid-19 dan memblokir penularan virus". terangnya lebih lanjut.(*)
Baca Juga: Setelah Disuntik Vaksin Sinovac 2 Dosis Sekaligus, Pria di Batam Ini Meninggal Dunia
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kontan.co.id,Mayoclinic.org,Health.grid.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar