Cacat pada tuba fallopi dapat mengganggu transportasi dan meningkatkan risiko kehamilan diluar tabung/rahim, juga disebut kehamilan ektopik.
Sebuah membran yang mengelilingi telur, yang disebut zona pelusida, memiliki dua fungsi utama dalam pembuahan.
Pertama, zona pelusida mengandung reseptor sperma yang spesifik untuk sperma manusia.
Kedua, setelah ditembus oleh sperma, membran menjadi tidak dapat ditembus oleh sperma lain.
Setelah penetrasi, serangkaian peristiwa mengatur panggung untuk pembelahan sel pertama. Embrio sel tunggal disebut zigot. Selama tujuh hari berikutnya, embrio manusia mengalami banyak pembelahan sel dalam proses yang disebut mitosis.
Baca Juga: 7 Jenis Protein Pengganti Daging Sapi, Sama Manfaat dan Menyehatkan
Pada akhir masa transisi ini, embrio menjadi massa sel yang sangat terorganisir, yang disebut blastokista.
Saat ini diyakini bahwa seiring bertambahnya usia wanita, proses perkembangan embrio awal ini semakin terganggu karena kualitas sel telur yang semakin berkurang.
* Implantasi (Implantation), embrio harus ditanam dan mulai tumbuh di dalam rahim
Setelah embrio mencapai tahap blastokista, kira-kira lima sampai enam hari setelah pembuahan, embrio menetas keluar dari zona pelusida dan memulai proses implantasi di dalam rahim.
Baca Juga: Risiko Hamil di Atas Usia 35 Tahun, Untuk Ibu, Calon Si Buah Hati dan Ayah
Source | : | UCF Health - Proses Terjadinya Kehamilan |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar