GridHEALTH.id - Saat genjarnya program vaksinasi Covid-19 di berabagai negara di dunia, dan publik sedang semangat-semangatnya juga antusias untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Tetiba saja ada kabar yang sungguh mengagetkan semua orang di muka bumi ini.
Bagaimana tidak, Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan ada kontaminasi partikel stainless steel atau baja tahan karat di vaksin Covid-19 Moderna yang ditangguhkan penggunaannya di Jepang.
Temuan adanya kontaminasi baja tahan karat di dalam vaksin moderna, melansir CNN Indonesia (1/9/2021), hasil penyelidikan distributor lokal Takeda Pharmaceutical Co.
Batch vaksin yang terkontaminasi baja tahan karat itu berasal dari Spanyol, yang diproduksi perusahaan Rovi.
Jepang menangguhkan penggunaan 1,63 juta dosis vaksin Moderna minggu lalu setelah diberitahu tentang kontaminasi logam dalam beberapa botol vaksin.
Masalah kontaminasi baja tahan karat ini menjadi sorotan setelah dua warga Jepang meninggal setelah menerima suntikan vaksin Moderna, yang diyakini terkontaminasi partikel baja tahan karat.
Warga yang meninggal usia disuntik vaksin Moderna, pria berusia sekitar 30-an.
Menurut pernyataan Kemenkes Jepang, ia meninggal beberapa hari usai mendapat dosis kedua vaksin Moderna.
Mengenai temuan Takeda Pharmaceutical Co pada vaksin Moderna yang terbukti mengandung baja tahan karat, Moderna mengakui bahwa beberapa paket vaksin Covid-19 yang dikirim ke Jepang terkontaminasi dengan partikel baja tahan karat, namun menyatakan tidak ada “risiko yang tidak semestinya terhadap keselamatan pasien.”
Moderna mengatakan, bahwa kontaminasi baja tahan karat mungkin terjadi selama produksi.
Sedangkan perusahaan Jepang Takeda berperan mendistribusikan vaksin Moderna di Jepang sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Kamis (2/9/2021).
Penyebab paling mungkin dari kontaminasi itu terkait dengan gesekan antara dua potong logam di mesin yang memasang sumbat pada botol, menurut Moderna dalam pernyataan bersama dengan Takeda.
Karena ada temuan tersebut, melansir Kabar24.bisnis.com (2/9/2021), Perusahaan biotek AS dan mitranya, Takeda Pharmaceutical Co mengatakan, bekerja dengan pihak berwenang Jepang untuk menarik tiga paket vaksin Covid-19 tersebut, setelah penyelidikan menemukan kontaminan baja tahan karat di beberapa botol.
Otoritas Jepang pun menangguhkan suntikan Moderna yang terdiri dari 1,63 juta dosis minggu lalu setelah diberitahu tentang masalah kontaminasi baja tahan karat tersebut.
Baca Juga: eform.bri.co.id/bpum, UMKM Cair Bulan Ini Untuk 500 Ribu Pelaku Usaha Mikro
Jadi pemberian suntikan Moderna di Jepang dihentikan setelah 39 botol ditemukan mengandung bahan asing.
Semua botol berasal dari satu paket, tetapi suntikan dari dua paket lainnya dari lini produksi Rovi yang sama ditangguhkan juga sebagai tindakan pencegahan.
Diluar penemuan dan penangguhan tersebut, Takeda dan Moderna sepakat, "Stainless steel secara rutin digunakan pada katup jantung, penggantian sendi, serta jahitan dan staples logram. Dengan demikian, tidak diharapkan bahwa injeksi partikel yang diidentifikasi dalam suntikan ini akan mengakibatkan peningkatan risiko medis di Jepang." demikian pernyataan Takeda dan Moderna Rabu (1/9), seperti dikutip Reuters.
Kementerian Kesehatan Jepang pun demikian, berdasarkan informasi dari hasil penyelidikan perusahaan, mereka tidak percaya partikel baja tahan karat itu menimbulkan risiko kesehatan tambahan.(*)
Baca Juga: Kasus Covid-19 Indonesia Melandai, Ada Ancaman Gelombang 3 Karena Hal Ini
Source | : | Reuters,Kontan.co.id,CNN Indonesia,Kabar24.bisnis.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar