GridHEALTH.id - Demam kuning atau yellow fever adalah penyakit hemoragik virus akut yang ditularkan oleh nyamuk yang terinfeksi.
Nama 'kuning' diberikan untuk mengacu pada penyakit kuning yang mempengaruhi beberapa pasien.
Gejala demam kuning termasuk demam, sakit kepala, sakit kuning, nyeri otot, mual, muntah dan kelelahan.
Sebagian kecil pasien yang tertular virus mengalami gejala yang parah dan sekitar setengah dari mereka meninggal dalam waktu 7 sampai 10 hari.
Virus ini endemik di daerah tropis Afrika dan Amerika Tengah dan Selatan. Namun juga pernah muncul kasus di Asia Tengah dan Asia Tenggara.
Epidemi besar demam kuning terjadi ketika orang yang terinfeksi memasukkan virus ke daerah berpenduduk padat dengan kepadatan nyamuk yang tinggi dan di mana kebanyakan orang memiliki kekebalan yang sedikit atau tidak sama sekali, karena kurangnya vaksinasi.
Baca Juga: Minum Kopi Memang Banyak Manfaatnya Bila Tidak Lakukan 3 Kesalahan Ini
Dalam kondisi ini, nyamuk spesies Aedes aegypti yang terinfeksi menularkan virus dari orang ke orang.
Setelah tertular, virus demam kuning bercokol di dalam tubuh selama 3 sampai 6 hari.
Banyak orang tidak mengalami gejala, tetapi ketika ini terjadi, yang paling umum adalah demam, nyeri otot dengan sakit punggung yang menonjol, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, dan mual atau muntah. Dalam kebanyakan kasus, gejala hilang setelah 3 sampai 4 hari.
Namun, sebagian kecil pasien memasuki fase kedua yang lebih beracun dalam waktu 24 jam setelah pulih dari gejala awal.
Demam tinggi kembali dan beberapa sistem tubuh terpengaruh, biasanya hati dan ginjal. Pada fase ini orang cenderung mengembangkan penyakit kuning (menguningnya kulit dan mata, maka nama 'demam kuning'), urin gelap dan sakit perut dengan muntah.
Pendarahan bisa terjadi dari mulut, hidung, mata atau perut. Setengah dari pasien yang memasuki fase toksik meninggal dalam 7 - 10 hari.
Demam kuning dicegah dengan vaksin yang sangat efektif, aman dan terjangkau. Dosis tunggal vaksin demam kuning sudah cukup untuk memberikan kekebalan berkelanjutan dan perlindungan seumur hidup terhadap penyakit demam kuning.
Baca Juga: Penyebab Paling Sering Berbagai Tipe Diabetes yang Perlu Diketahui
Baca Juga: Apakah Vaksin Covid-19 Mempengaruhi Kehamilan, Ini Jawaban Dokter
Dosis booster vaksin tidak diperlukan. Vaksin memberikan kekebalan yang efektif dalam waktu 10 hari untuk 80-100% orang yang divaksinasi, dan dalam waktu 30 hari untuk lebih dari 99% orang yang divaksinasi.
Perawatan suportif yang baik di rumah sakit meningkatkan tingkat kelangsungan hidup. Saat ini tidak ada obat antivirus khusus untuk demam kuning.
Strategi Menghilangkan Epidemi Demam Kuning (The Eliminate Yellow fever Epidemics/EYE) yang diluncurkan pada tahun 2017 merupakan inisiatif yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dengan lebih dari 50 mitra yang terlibat, kemitraan EYE mendukung 40 negara berisiko di Afrika, Asia dan Amerika untuk mencegah, mendeteksi, dan menanggapi kasus dan wabah yang diduga demam kuning.
Baca Juga: Kanker Prostat Salah Satu Kanker Terbanyak Pada Pria, Kenali Gejalanya
Kemitraan ini bertujuan untuk melindungi populasi berisiko, mencegah penyebaran internasional, dan mengatasi wabah dengan cepat. Pada tahun 2026, diperkirakan lebih dari 1 miliar orang akan terlindungi dari penyakit ini. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | WHO,Infection Control Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar