Kemudian Vipdervir benar-benar terbuat dari herbal, dan merupakan produk obat tradisional, sehingga kemungkinan akan banyak yang bersedia menjadi partisipan karena dinilai lebih aman.
Periode penelitian klinis dijadwalkan sekitar 2-3 bulan, dan kemudian diperlukan tambahan 1-2 bulan bagi para ilmuwan untuk memberikan kesimpulan pada penelitian.
Hasil studi praklinis menunjukkan bahwa Vipdervir aman dan efektif dalam menghambat pertumbuhan virus SARS-CoV-2, meningkatkan kekebalan pada model eksperimental.
Menurut Dr. Le Quang Huan, yang merupakan ketua tim peneliti, disebutkan jika tim peneliti menggunakan teknologi bioinformatika untuk menyaring bahan aktif utama dalam herbal.
Dengan begitu daya ikat kuat terhadap molekul yang terlibat dalam invasi dan proliferasi virus SARS-CoV-2.
Mereka juga menggabungkan dokumen medis kuno dan modern serta publikasi internasional terkini untuk menciptakan produk dengan efisiensi perawatan tertinggi.
Atas dasar itu, Vipdervir diduga dapat mencegah pelekatan virus ke sel inang, dan menghambat replikasi virus sekaligus mengaktifkan sel imun sehingga mereka mengenali, memblokir, dan menghilangkan partikel virus.
Mekanisme tersebut memiliki efek sinergis untuk membantu mencegah dan mengobati Covid-19.
Kini makalah uji praklinis tersebut juga sudah dipublikasikan di Journal of Nanomedicine & Nanotechnology, dan bisa diakses di laman Longdom Publishing.
Source | : | Tribun News |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar