Kondisi yang juga disebut sebagai batuk rejanini dapat menyerang orang pada usia berapa pun, tetapi anak-anak dan mereka yang tinggal bersama pasien memiliki risiko lebih tinggi tertular batuk rejan ini.
Jika ditilik dari tingkat keparahan, bayi memiliki risiko tertinggi terkena penyakit serius.
Mereka lebih mungkin perlu pergi ke rumah sakit atau meninggal karena batuk rejan.
Namun yang perlu diketahui, bahwa batuk 100 hari ini dapat dicegah dengan vaksinasi.
Sementara itu untuk pengobatan, tidak banyak obat batuk yang dijual bebas (OTC) untuk meredakan batuk rejan.
Bahkan jika ada, mungkin hanya memiliki sedikit efek pada batuk rejan dan tidak dianjurkan.
Menurut penjelasan di laman Mayo Clinic (9/10/2019), dokter biasanya akan meresepkan antibiotik pada pasien untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
Baca Juga: Gejala Campak Pada Anak, Ini yang Perlu Diketahui Orangtua
Source | : | Mayoclinic.org,Health.gov.au |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar