GridHEALTH.id - Batuk 100 hari alias pertusis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis.
Dilansir dari health.gov.au (27/5/2021), bakteri ini menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin dan orang lain menghirupnya.
Bakteri ini mempengaruhi paru-paru dan saluran udara, menyebabkan seseorang batuk keras dan tak terkendali.
Hal ini dapat mempersulit orang yang terinfeksi untuk bernapas.
Batuk 100 hari adalah penyakit infeksi serius karena dapat menyebabkan pneumonia, kerusakan otak, dan terkadang kematian.
Baca Juga: Gejala Penyakit Infeksi Pertusis, Batuk 100 Hari yang Sangat Menular
Kondisi yang juga disebut sebagai batuk rejanini dapat menyerang orang pada usia berapa pun, tetapi anak-anak dan mereka yang tinggal bersama pasien memiliki risiko lebih tinggi tertular batuk rejan ini.
Jika ditilik dari tingkat keparahan, bayi memiliki risiko tertinggi terkena penyakit serius.
Mereka lebih mungkin perlu pergi ke rumah sakit atau meninggal karena batuk rejan.
Namun yang perlu diketahui, bahwa batuk 100 hari ini dapat dicegah dengan vaksinasi.
Sementara itu untuk pengobatan, tidak banyak obat batuk yang dijual bebas (OTC) untuk meredakan batuk rejan.
Bahkan jika ada, mungkin hanya memiliki sedikit efek pada batuk rejan dan tidak dianjurkan.
Menurut penjelasan di laman Mayo Clinic (9/10/2019), dokter biasanya akan meresepkan antibiotik pada pasien untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
Baca Juga: Gejala Campak Pada Anak, Ini yang Perlu Diketahui Orangtua
Lebih lanjut, untuk mempercepat penyembuhan ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan di rumah, diantaranya seperti:
1. Beristirahatl yang banyak. Kamar tidur yang sejuk, tenang, dan gelap dapat membantu pasien rileks dan beristirahat dengan lebih baik.
2. Minum banyak cairan. Air, jus, dan sup adalah pilihan yang baik. Terutama pada anak-anak, perhatikan tanda-tanda dehidrasi, seperti bibir kering, menangis tanpa air mata, dan jarang buang air kecil.
3. Makan makanan dengan porsi lebih kecil. Untuk menghindari muntah setelah batuk, makanlah dalam porsi kecil dan lebih sering daripada yang besar.
4. Bersihkan udara. Jauhkan rumah dari iritasi yang dapat memicu batuk, seperti asap tembakau dan asap dari perapian.
5. Mencegah penularan. Tutupi batuk dan sering-seringlah mencuci tangan; jika pasien harus berada di sekitar orang lain, pakailah masker.(*)
Baca Juga: Gunakan Asam Jawa Untuk Atasi Batuk Membandel, Begini Caranya
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Mayoclinic.org,Health.gov.au |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar