Insidens bayi makrosomia sekitar 5% dari semua kelahiran. Faktor-faktor yang berhubungan dengan makrosomia pada fetus antaranya; obesitas, diabetes melitus gestasional, dan diabetes melitus tipe 2.
Selain itu, mengutip Tabloid nakita, bila kadar gula tak terkontrol dapat menyebabkan bayi meninggal di kandungan, terutama kerap terjadi di usia kehamilan 34-36 minggu.
Juga menimbulkan cacat multipel organ pada bayi, seperti tak ada tempurung kepala, tak tertutupnya sumsum tulang belakang, tak ada lubang dubur, kelainan jantung, ginjal, dan saraf.
Komplikasi pun bisa terjadi seperti hidramnion, cairan ketuban yang banyak atau kelainan ginjal.
Saat persalinan, bisa terjadi distosia (persalinan macet), rasa mulasnya bagus tapi pembukaannya tak maju-maju dan kepala bayi pun tak turun.
Baca Juga: Diabetes Autoimun Laten Pada Orang Dewasa (LADA), Apakah itu?
Tak jarang pula, ibu juga muntah hingga terjadi penurunan kadar gula. Akibatnya, si ibu tak punya tenaga untuk mengedan.
Masalah lain, rahim tak berkontraksi dengan baik. Atau setelah plasentanya keluar, rahim tak bisa mengecil lagi.
Gejala dan Penangananan Diabetes pada Kehamilan
Diabetes pada kehamilan datang dengan diawali gejala terlebih dahulu.
Gejala Yang paling khas dan harus diwaspadai adalah 3P: polyphogie (banyak makan), polyurie (banyak kencing), dan polydipsie (banyak minum).
Untuk penanganannya sendiri, jika awalnya ibu penyandang diabetes sebelum hamil dan selama ini rutin mengonsumsi obat, begitu tahu hamil harus berhenti minum obat oral dan diganti dengan suntikan.
Baca Juga: Setiap Tahun Polusi Udara Membunuh 7 Juta Manusia, WHO Beri Peringatan
Source | : | Tabloid Nakita,Jurnal Kedokteran Universitas Lampung - Diabetes Gestasional |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar