GridHEALTH.id - Demam kuning adalah penyakit hemoragik (demam berdarah) virus akut yang ditularkan oleh nyamuk yang terinfeksi.
Demam kuning sangat menular, dimana orang yang mengalaminya akan terkena demam dan nyeri otot setelah terinfeksi.
Kemudian, mereka akan mengalami penyakit kuning.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Indonesia Turun 20 Kali Lipat, Endemi Didepan Mata
Karena itulah penyakit infeksi ini disebut sebagai demam kuning.
Menurut penjelasan di laman who.int (7/5/2021), setelah tertular, virus demam kuning mengerami di dalam tubuh selama 3 sampai 6 hari.
Banyak orang tidak mengalami gejala, tetapi ketika ini terjadi, yang paling umum adalah demam, nyeri otot dengan sakit punggung yang menonjol, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, dan mual atau muntah.
Dalam kebanyakan kasus, gejala demam kuning hilang setelah 3 sampai 4 hari.
Baca Juga: Gejala Demam Lassa, Penyakit Zoonosis yang Ditularkan Tikus Multimammate
Namun, tak menutup kemungkinan pasien juga dapat memasuki fase kedua demam kuning yang lebih beracun dalam waktu 24 jam setelah pulih dari gejala awal.
Dimana demam tinggi akan kembali dan beberapa sistem tubuh terpengaruh, biasanya hati dan ginjal.
Pada fase ini penderita demam kuning cenderung mengembangkan penyakit kuning (menguningnya kulit dan mata, maka nama 'demam kuning'), urin gelap dan sakit perut dengan muntah.
Baca Juga: Sakit Cecep Arif Rahman, Pendekar Silat Indonesia juga Aktor yang Go Internasional
Pendarahan bisa terjadi dari mulut, hidung, mata atau perut.
Setengah dari pasien yang memasuki fase toksik tersebut dapat meninggal dalam 7 - 10 hari.
Itulah mengapa demam kuning ini termasuk penyakit infeksi yang berbahaya dan mematikan.
Melansir dari cdc.gov (15/1/2019), tidak ada obat untuk mengobati atau menyembuhkan infeksi dari demam kuning.
Baca Juga: Mengenal Gejala Impetigo, Penyakit Kulit Akibat Infeksi Bakteri Sering Terjadi Pada Anak
Yang bisa dilakukan hanya meringankan gejala demam kuning yang dialami seperti istirahat, minum cairan, dan menggunakan pereda nyeri dan obat-obatan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri.
Namun hindari obat-obatan tertentu, seperti aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya, misalnya ibuprofen (Advil, Motrin), atau naproxen (Aleve), yang dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Orang dengan gejala infeksi demam kuning yang parah harus dirawat di rumah sakit untuk observasi ketat dan perawatan suportif.
Baca Juga: Manfaat Oat ke Rutinitas Kecantikan Untuk Kulit Wajah Bebas Noda
Jika setelah kembali dari perjalanan kita mengalami gejala demam kuning (biasanya sekitar seminggu setelah digigit nyamuk yang terinfeksi), lindungi diri dari gigitan nyamuk hingga 5 hari setelah gejala dimulai.
Ini akan membantu mencegah penyebaran demam kuning ke nyamuk yang tidak terinfeksi yang dapat menyebarkan virus ke orang lain.(*)
Baca Juga: Gejala Penyakit Infeksi Sifilis yang Mengancam Jiwa, Sudah Sembuh Bisa Tertular Kembali
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Who.int,Cdc.gov |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar