GridHEALTH.id - Hingga saat ini Amerika Serikat dan China masih saling tuding prihal penyebab pandemi Covid-19.
Amerika menuding China menjadi biang keladi penyabab pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Sebaliknya dari banyak pemberitaan bisa kita ketahui China pun menuding Amerika sebagai bilang keladi penyebab pandemi Covid-19.
Kabar terbaru yang mengejutkan prigal hal tersebut datang dari seorang jurnalis perempuan yang melakukan investigasi penyebab pandemi Covid-19.
Dia adalah Sharri Markson, seorang jurnalis senior yang pernah bekerja dibeberapa media besar dunia.
Sharri Markson adalah seorang jurnalis dan penulis Australia. Dia adalah editor investigasi di The Australian dan pembawa acara program Sky News Sharri, yang mengudara pada Minggu malam.
Dia pun jurnalis yang pernah menerima berbagai penghargaan dalam jurnalisme, termasuk dua Walkley Awards.
Baca Juga: Penyakit Infeksi TBC 10 Besar Penyebab Kematian di Dunia, Batuk Berkepanjangan Cirinya
Dalam bukunya 'What Really Happened in Wuhan', Sharri Markson berpendapat bahwa “tidak ada konsensus ilmiah bahwa Covid-19 berasal dari alam”, dan China telah berkonspirasi untuk menutupi kebenaran.
Sharri Markson mengatakan kasus Covid-19 berasal dari Institut Virologi Wuhan (WIV).
Di dalam buku hasil tulisnanya tersebut, Markson telah menggunakan apa yang dia gambarkan sebagai petunjuk genetik di dalam virus, aktivitas mencurigakan di institut pada bulan-bulan sebelum virus, dan upaya berkelanjutan untuk menutup-nutupi virus baru penyebab Covid-19.
Markson percaya bahwa tidak diragukan lagi bahwa virus corona dimulai di laboratorium.
Baca Juga: Harapan dan Fakta Molnupiravir, Pengobatan Antiviral Oral untuk COVID-19
"Ketika Anda mengumpulkan semua bukti, tidak diragukan lagi ada insiden di WIV dan pihak berwenang China turun tangan untuk menutupinya," kata Markson seperti dilansir dari express.co.uk pada Minggu (3/10/2021), dikutip dari Intisari-online.com (4/10/2021).
Dirinya pun mengatakan, "Untuk mencegah pandemi lain, kita benar-benar perlu tahu bagaimana ini dimulai."
"Dan faktanya adalah ada penelitian biologi berbahaya yang dilakukan di laboratorium di China yang tidak memenuhi standar yang sama dengan laboratorium Australia, Inggris, dan Amerika Serikat dan di mana tidak ada pengawasan."
Tak sampai disitu, Markson juga menyalahkan negara Barat karena ikut menutup-nutupi fakta di China.
Baca Juga: 12 Komplikasi Kulit Pada Penyandang Diabetes, Periksakan ke Dokter Jika Mengalaminya
Markson percaya bahwa WHO tidak bertindak cukup cepat pada awal pandemi, serta mengatakan bahwa perdebatan tentang asal-usul virus itu "dipolitisasi".
“Ini sangat penting, ini tidak hanya merenggut 4,7 juta nyawa, tapi ini telah mematikan hidup kita."
Orang-orang kehilangan pekerjaan, bisnis tutup, anak-anak tidak bersekolah. Karena pandemi Covid-19 seluruh kehidupan kita terbalik.
Dengan terbitkanya buku Markson, bisa ditebak jika media pemerintah China tidak senang, apalagi dengan poin-poin yang dia buat dalam buku ini.
Baca Juga: Khasiat Petroleum Jelly untuk Mengatasi Eksim pada Bayi, Perhatikan Efek Sampingnya
Media China telah mengatakan bahwa Markson telah menyebarkan sentimen "anti-China", menjadi "pembual kebohongan", dan menjadi bagian dari "kampanye informasi yang salah".
Akan hal tersebut Markson tak bergeming, “Karena teori itu diperlakukan sebagai konspirasi dan konspirasi yang dibantah, saya benar-benar ingin menyatukan ceritanya."
"Ini sangat kompleks, ini ditutupi oleh Partai Komunis China dan di Barat."
"WIV memiliki koleksi virus corona terbesar di dunia," jelasnya dengan tegas.(*)
Baca Juga: Infeksi Penyakit dari Makanan, Gastroenteritis yang Berakibat Fatal Bagi Anak
Source | : | intisari,The Guardian - WIV |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar