Sementara itu, menurut laporan Merck di Reuters, pasien yang menggunakan obat ini, baik pria maupun perempuan, tidak diperkenankan untuk berhubungan seksual tanpa kontrasepsi.
Artinya, selama proses penggunaan obat, pasien gejala ringan hingga sedang itu wajib pakai kontrasepsi jika berhubungan badan.
Obat oral itu juga dilaporkan tidak mengubah DNA manusia.
Jadi, tidak ada kegawatan yang perlu dikhawatirkan dalam penggunaan obat ini.
Baca Juga: 9 Gejala Tetanus, Bisa Berujung Kematian Bila Tak Segera Ditangani
Namun ingat, meski banyak yang mengatakan molnupiravir efektif sembuhkan pasien Covid-19 hingga cegah infeksi, hingga saat ini badan kesehatan dunia dan lembaga kesehatan terpercaya dunia belum memberikan ijin penggunaannya secara bebas.
Molnupiravir hingga saat ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk bisa sampai digunakan di masyarakat luas.
Selain itu kita harus pencegahan lebih baik mengobati. Jadi vaksinasi dan taat Prokes masih jauh lebih baik daripada mengandalkan obat Covid-19.(*)
Baca Juga: Merebak, Keengganan Tenaga Medis Untuk Divaksin Di Seluruh Dunia Akibat Misinformasi
Source | : | liputan6.com,okezone.com,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar