GridHEALTH.id - Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Eropa, mayoritas anak-anak tidak mengalami gejala saat terinfeksi virus corona, atau gejalanya sangat ringan.
Jadi anak-anak tampaknya cukup terlindungi dari gejala Covid-19 yang paling parah.
Namun, anal-anak tetap berisiko mengalami long Covid-19.
Meski pun mereka gejalanya ringan atau bahkan tanpa gejala.
Buktinya, hampir setengah dari anak-anak yang tertular covid-19 mungkin memiliki gejala yang bertahan lama, yang seharusnya menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk membuka kembali sekolah, lapor Helen Thomson, dikutip dari Children with long covid yang publish di NCBI (27/2/2021).
Penelitian awal berjudul “Post-COVID-19 Syndrome: The Persistent Symptoms at the Post-viral Stage of the Disease. A Systematic Review of the Current Data”, menunjukkan long Covid pun bisa mempengaruhi anak-anak.
Dalam kasus ini, banyak anak dengan gejala ringan yang mengalami long Covid-19.
Baca Juga: Ini Dia 3 Tanda Tubuh Memerlukan Peregangan Rutin Agar Selalu Bugar
Hal ini penting diperhatikan dan menjadi pertimbangan, sebab efek kesehatan jangka panjang dari covid-19 pada beberapa anak tidak bisa dianggap kecil.
Bukti dari studi pertama long covid pada anak-anak menunjukkan, lebih dari separuh anak-anak berusia antara 6 dan 16 tahun yang tertular virus corona baru penyebab Covid-19, memiliki setidaknya satu gejala yang berlangsung lebih dari 120 hari, dengan 42,6 persen terganggu oleh gejala-gejala ini selama aktivitas sehari-hari.
Hasil sementara ini didasarkan pada penilaian berkala terhadap 129 anak di Italia yang didiagnosis covid-19, antara Maret dan November 2020, di Rumah Sakit Universitas Gemelli di Roma (medRxiv, doi.org/fv9t).
Gejala Long Covid Anak
Baca Juga: 6 Penyandang Diabetes Ini Berisiko Tinggi Terkena Komplikasi Mata
Adapun gejala anak mengalami long Covid; kelelahan, nyeri otot dan persendian, sakit kepala, insomnia, masalah pernapasan, dan jantung berdebar-debar.
Menurut Thomson saat ini bisa jadi sudah ada hingga 100 gejala lain, termasuk masalah pencernaan, mual, pusing, kejang, halusinasi dan nyeri testis pada anak pria.
Untuk diketahui, laporan terbaru Kantor Statistik Nasional Inggris memperkirakan bahwa 12,9 persen anak-anak Inggris berusia 2 hingga 11 tahun, dan 14,5 persen anak-anak berusia 12 hingga 16 tahun, masih memiliki gejala hingga lima minggu setelah infeksi pertama mereka.
Baca Juga: Meski Kebanyakan Penyakit Infeksi Virus Tidak Dapat Diobati Namun Dapat Dicegah, Ini Caranya
Hampir 500.000 anak-anak Inggris dinyatakan positif Covid-19 sejak Maret 2020.
Sebagian besar badan medis di sana mengatakan, biasanya butuh beberapa hari atau minggu untuk pulih dari covid-19, dan sebagian besar akan pulih sepenuhnya dalam 12 minggu.
Kelompok advokasi Inggris Long Covid Kids mengatakan, saat ini pihaknya memiliki rincian 1.200 anak dengan kasus long covid dari 890 keluarga di Inggris.
“Dan jumlah itu meningkat dengan cepat,” kata pendiri Sammie Mcfarland.
“Tidak ada yang kembali ke kesehatan mereka sebelumnya, dan sebagian besar tidak dapat melakukan aktivitas normal mereka,” paparnya dilansir dari NCBI-PMCID: PMC7927578 (27/2/2021).
Dampak Long Covid Anak
Baca Juga: Molnupiravir Obat Covid-19 dari MSD, ada Juga dari 3 Perusahaan Farmasi di Indonesia
Pastinya konsekuensi dari long covid pada anak-anak tidak bisa diermehkan dan dianggap enteng.
Pada briefing parlemen Inggris pada 26 Januari lalu, Mcfarland menggambarkan bagaimana putrinya yang berusia 14 tahun mulai menjadi 'kosong', lemah, dan tidak responsif setelah terpapar covid-19 pada Maret 2020.
Setelah tiga minggu di tempat tidur, putrinya melakukan olahraga ringan di taman. Tetiba saja dia mengeluhkan ada yang mencengkeram dadanya, mengeluh sakit jantung.
"Dia menjadi sangat floppy dan hampir tidak bisa kembali ke rumah untuk tidur," kata Mcfarland.
"Dan dia cukup banyak tinggal di sana [di tempat tidur] selama tujuh bulan ke depan."(*)
Baca Juga: Peneliti Temukan Virus Corona Dapat Mengacaukan Fungsi Sel Pankreas
Source | : | NCBI - long Covid anak |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar