GridHEALTH.id - Mulut bayi yang baru lahir di dalamnya sering kali ditemukan bercak-bercak berwarna putih.
Kondisi tersebut diketahui sebagai oral thrush. Ini wajar terjadi pada bayi atau orang lansia.
Baca Juga: Infeksi Mulut dan Gigi Akibat Diabetes Bisa Dicegah, Lakukan Hal Ini
Bayi yang mengalami oral thrus cirinya kulit pecah-pecah di dekat mulut atau bercak putih di lidah, bibir, serta bagian dalam pipi, dilansir dari kidshealth.org (08/10/2021).
Ketika infeksi mulut ini terjadi, bayi akan merasa tidak nyaman saat diberi ASI.
Meski begitu, ada juga bayi yang tidak merasakan gejala apapun ketika mengalami oral thrus.
Baca Juga: 6 Cara Mencegah Infeksi Mulut, Rajin Sikat Gigi Hingga Tidak Merokok
Melansir Healthline, infeksi mulut ini disebabkan oleh jamur yang disebut Candida albicans.
Kebanyakan orang, termasuk bayi, secara alami memiliki Candida di mulut dan saluran pencernaan, yang dianggap sebagai pertumbuhan normal.
Namun para ilmuwan tidak mengetahui secara pasti, kenapa bayi bisa mengalami infeksi mulut ini.
Baca Juga: Tetap Tak Tergantikan, ASI Meningkatkan Kekebalan Terhadap Penyakit Infeksi Bayi
Kemungkinan besar oral thrush terjadi karena sistem kekebalan bayi masih dalam proses pembentukan dan tidak bisa melawan jamur penyebab penyakit tersebut.
Pertumbuhan jamur ini juga bisa terjadi setelah bayi diberi antibiotik untuk infeksi bakteri, karena antibiotik bisa membunuh bakteri baik yang dapat mencegah pertumbuhan Candida ini.
Jika ingin memastikan, ibu bisa mencoba mengelapnya dengan menggunakan kapas lembut.
Kalau hilang, maka itu sisa dari ASI atau susu yang tertinggal, tapi jika tetap ada, segera bawa si kecil ke dokter.
Memang dalam beberapa kasus, oral thrush bisa hilang sendiri dalam satu atau dua minggu.
Tapi jika bayi mengalami oral thrus padahal usianya sudah lebih dari 9 bulan, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dikhawatirkan ini adalah tanda masalah kesehatan lainnya.(*)
Baca Juga: Milia Bintik-bintik Putih di Wajah Bayi, Yuk Cari Tahu Penyebabnya
Source | : | Healthline,kidshealth.org |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar