GridHEALTH.id - Setelah mendapatkan penanganan terbaik di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), Cawang, Jakarta Timur pada Rabu (22/9/2021) malam, dan Rabu malam itu juga langsung menjalani operasi, kabar komedian Tukul Arwana kini mengalami kemajuan menggembirakan.
Beberapa hari setelah operasi, pada konfrensi pers secara virtual, "Sampai saat ini Tukul Arwana dalam kondisi pemantauan di ruang semi intensif, ruang stroker unit. Tekanan darahnya masih naik turun, jadi kadang-kadang tiba-tiba naik," papar dr. Sardiana Salam, SpS.
Menurut dokter, Tukul Arwana paling tidak membutuhkan waktu 3 bulan untuk bisa sembuh pasca operasi.
Karena setelah itu harus menjalani program terapi medis, termasuk fisoterapi.
"Penyumbuhan untuk kasus stroke perdarahan, paling tidak 21 hari perawatan intensif," Tambah dr. Sardiana.
Kondisi Tukul Arwana Terkini
Kini kondisi Tukul Arwana sudah semakin membaik.
Baca Juga: Kebiasaan Merokok Pada Ibu Hamil, Bisa Sebabkan Plasenta Previa
Dirinya sudah bisa merspon saat diajak komunikasi dokter, dengan cara menggerakan anggota tubuhnya.
Setelah 15 hari mendapat perawatan medis di RS PON, Cawang, dirinya sudah bisa menggerakan anggota tubuhnya.
Bahkan sudah bisa menggumam walau belum bisa bicara jelas.
Kini bisa respon candaan dengan tertawa.
Menurut Rizky Kimon, managernya, dikutip dari Jatimtimes.com (8/10/2021), Tukul sudah bisa tertawa geli saat putrinya, Novita Eka Afriana alias Vita meledeknya.
"Diledekin sama mbak Vita, Tukul sudah bisa mengekek, terbahak," papar Rizky.
Baca Juga: Pemberian Vaksin Covid-19 Moderna Dihentikan Sementara di 3 Negara Ini, Indonesia?
Stroke yang Dialami Tukul Arwana
Berkenaan dengan apa yang dialami Tukul Arwana, kita harus tahu stroke ada beberapa jenis.
* Stroke iskemik adalah ketika ada penyumbatan.
* Stroke hemoragik adalah ketika ada pendarahan di otak. Ini terjadi ketika bagian lemah dari pembuluh darah pecah, menyebabkan darah bocor ke otak.
Akibatnya, area otak kekurangan oksigen saat darah bocor keluar ke area lain di otak.
Darah yang bocor menyebabkan tekanan menumpuk di dalam tengkorak dan otak, menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada sel-sel otak. Inilah yang mungkin dialami Tukul Arwana.
Baca Juga: Perawatan Alami agar Ketiak Tetap Bersih dan Cerah, Salah Satunya Gunakan Lidah Buaya
Apa Akibat dari Stroke?
Ketika stroke merusak suatu area otak, melansir frontiersin.org (19/2/2019), gejala yang dialami pasien terkait dengan fungsi yang dikendalikan oleh area otak tersebut bisa beragam.
Misalnya, jika area otak yang mengontrol gerakan lengan (juga dikenal sebagai korteks motorik) kekurangan oksigen karena stroke, maka kita akan melihat masalah dengan lengan, seperti kelemahan atau bahkan kelumpuhan total.
Jika area otak yang mengontrol penglihatan (juga dikenal sebagai korteks visual) dipengaruhi oleh stroke, maka akan mendapati pasien mengalami masalah penglihatan.
Pemulihan Setelah Stroke
Baca Juga: Banyak yang Tidak Sadar, Selama Ini Salah Mengonsumsi Telur, Enzimnya Hilang Manfaat Telur Melayang
Pada hari-hari dan minggu-minggu setelah stroke, banyak proses biologis di otak mulai terjadi secara alami atau "spontan".
Proses ini memperbaiki neuron, yaitu sel otak khusus yang menghitung dan mengkomunikasikan informasi melalui banyak koneksinya.
Neuron membuat koneksi dengan neuron lain untuk membentuk jaringan yang mengontrol fungsi tertentu, dan sel-sel otak lainnya yang terluka tetapi tidak mati, dan (2) membersihkan dan membuang sel-sel otak yang mati.
Baca Juga: Oral Thrush Penyakit Infeksi Mulut Bayi, Cirinya Bintik Putih di Lidah
Langkah selanjutnya dalam proses pemulihan, otak butuh merestrukturisasi dan memperbaiki area yang rusak. Proses penting ini disebut neuroplastisitas.
Neuroplastisitas adalah kemampuan otak untuk berubah, belajar, dan belajar kembali.
Menariknya, para ilmuwan dulu percaya bahwa neuroplastisitas hanya terjadi pada bayi ketika otak mereka berkembang sepanjang masa kanak-kanak.
Tapi sekarang kita tahu bahwa otak terus berubah sepanjang hidup kita.
Neuroplastisitas dapat terjadi dengan mengubah koneksi antar sel otak di otak, seperti meningkatkan kekuatan koneksi, menambah atau mengurangi jumlah koneksi, atau mengubah fungsi koneksi.
Dalam beberapa kasus, neuroplastisitas juga dapat melibatkan generasi neuron baru (proses yang dikenal sebagai neurogenesis).
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi neurogenesis terhadap pemulihan stroke.(*)
Source | : | Jatimtimes.com - Tukul,Frontiersin.org - stroke |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar