Namun yang paling utama yakni plasenta yang seharusnya menempel di dinding rahim, gagal melakukan remodeling. Sehingga pembuluh darah tidak bisa mengikuti pembuluh darah di dinding rahim yang menyebabkan ari-ari tidak menempel dengan baik.
“Mungkin contohnnya lebih enak, kalau kita pakai stop kontak, stop kontak ‘kan ada yang kotak ada yang bulat. Kalau stop kontaknya kotak kita masukkin yang bulat, jalan enggak alirannya? Jalan, tapi enggak terlalu baik, ya,” kata Astrid Fransisca Padang kepada GridHEALTH.
Baca Juga: Obesitas dan Kemiskinan Faktor Terjadinya Hipertensi, Studi WHO
Selain itu, ibu hamil yang sebelumnya pernah mengalami preeklamsia pun, juga berisiko mengalami masalah kehamilan yang sama lagi.
Baca Juga: Fakta Tentang Janin Kembar yang Wajib Diketahui Sepanjang Kehamilan
Astrid Fransisca juga menjelaskan, beberapa faktor risiko yang bisa memicu terjadinya preeklamsia. Misalnya saja ibu hamil dengan diabetes kehamilan dan sebelumnya pernah didiagnosis penyakit tersebut sebelum hamil.
Faktor keturunan, hingga kehamilan ganda atau ibu hamil yang sedang mengandung anak kembar.
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar