GridHEALTH.id - Preeklamsia adalah salah satu masalah kehamilan yang bisa dialami oleh ibu hamil selama mengandung.
Apa yang dimaksud dengan preeklamsia?
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fetomaternal dr Astrid Fransisca Padang, Sp. OG-KFM dari Rumah Sakit Pondok Indah – Puri Indah menjelaskan bahwa, preeklamsia adalah kondisi di mana seorang ibu hamil pada usia kehamilan 20 minggu mulai mengalami tekanan darah yang tinggi.
Baca Juga: Masalah Kehamilan Rentan Dialami Ibu dengan Kondisi Ini
Selain itu, saat preeklamsia terjadi, biasanya ibu hamil akan mengalami terdapat protein di urinnya, serta komplikasi di organ lain yang menyebabkan fungsinya mulai terganggu.
Baca Juga: GridHEALTH Dialogue; Risiko Preeklamsia Bisa Berkurang dengan Pola Makan Ini
Lalu, apa yang menyebabkan preeklamsia terjadi?
Dokter Astrid Fransisca Padang menjelaskan, terdapat banyak penyebab preeklamsia bisa terjadi.
Namun yang paling utama yakni plasenta yang seharusnya menempel di dinding rahim, gagal melakukan remodeling. Sehingga pembuluh darah tidak bisa mengikuti pembuluh darah di dinding rahim yang menyebabkan ari-ari tidak menempel dengan baik.
“Mungkin contohnnya lebih enak, kalau kita pakai stop kontak, stop kontak ‘kan ada yang kotak ada yang bulat. Kalau stop kontaknya kotak kita masukkin yang bulat, jalan enggak alirannya? Jalan, tapi enggak terlalu baik, ya,” kata Astrid Fransisca Padang kepada GridHEALTH.
Baca Juga: Obesitas dan Kemiskinan Faktor Terjadinya Hipertensi, Studi WHO
Selain itu, ibu hamil yang sebelumnya pernah mengalami preeklamsia pun, juga berisiko mengalami masalah kehamilan yang sama lagi.
Baca Juga: Fakta Tentang Janin Kembar yang Wajib Diketahui Sepanjang Kehamilan
Astrid Fransisca juga menjelaskan, beberapa faktor risiko yang bisa memicu terjadinya preeklamsia. Misalnya saja ibu hamil dengan diabetes kehamilan dan sebelumnya pernah didiagnosis penyakit tersebut sebelum hamil.
Faktor keturunan, hingga kehamilan ganda atau ibu hamil yang sedang mengandung anak kembar.
“Makanya, kadang-kadang saya bercanda sama pasien begitu, kalau hamil kembar tuh ‘kan pasien senang banget begitu ya, tapi dokternya deg-degan. Karena salah satu risikonya adalah preeklamsia,” jelasnya.
Baca Juga: Saat Hamil Mengapa Wajah Jadi Lebih Berminyak? Makanya Rajinlah Tersenyum
Ibu hamil yang mengalami obesitas atau kenaikan berat badan berlebih, juga menjadi salah satu pemicu preeklamsia terjadi.
Ketika perempuan hamil saat usinya berusia di atas 40 tahun, maka perlu kewaspadaan karena bisa saja terjadi preeklamsia.
Tidak hanya itu, seorang ibu hamil dengan riwayat hipertensi kronis, penyakit darah tinggi yang sudah cukup lama, juga harus berhati-hati.
Mengingat preeklamsia merupakan kondisi medis yang merujuk pada kenaikan tekanan darah tinggi, yang dialami oleh ibu hamil.
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar