3. Kondom
Pemakaian kondom oleh suami merupakan kontribusi nyata dalam pelaksanaan KB.
Pemakaian dilakukan setiap setiap kali berhubungan seks sebelum penetrasi dilakukan. C
aranya sangat mudah dan tentunya tidak berpengaruh pada produksi ASI.
Kondom dipasang pada penis begitu terjadi ereksi.
Ingat, kondom yang dipakai tidak boleh melebihi masa kedaluwarsa, kondom (sekalipun masih di dalam kemasan) tidak boleh terekspos sinar matahari, tidak boleh bocor, dan hanya untuk dipakai sekali saja.
4. Metode Amenore Laktasi (MAL)
Baca Juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 Zifivax, IDI; Ada Keterbatasan Dalam Efektivitasnya
MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif kepada bayi.
Metode ini sangat ekonomis, tidak perlu biaya dan aman untuk digunakan, namun hanya efektif sampai 6 bulan pertama setelah melahirkan.
Dan ada 3 syarat yang harus dipenuhi yaitu: * Ibu harus menyusui bayi secara ekslusif (minimal 8x sehari, dengan jarak menyusui lebih kurang 4jam), * bayi harus berusia kurang dari 6 bulan, dan * ibu harus dalam masa belum mengalami menstruasi setelah persalinan.
Keuntungan lainnya dari metode ini adalah dapat meningkatkan proses menyusui dan dapat meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi.
5. Implan atau Susuk (hormonal)
Metode kontrasepsi implan merupakan kapsul batang kecil yang mengandung hormon progestin, dipasang dibawah kulit dan efektif selama 3 – 5 tahun, tergantung dengan jenis implan yang dipasang.
Baca Juga: 7 Jenis Hepatitis dan Pengobatannya, Ada yang Sembuh Sendiri Hingga Harus Cangkok Hati
Source | : | SKATA - BKKBN - Johns Hopkins Center |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar