Kontrasepsi ini tidak mengganggu ASI dan pengembalian tingkat kesuburan sangat cepat setelah pencabutan implan.
Efek samping yang mungkin dapat muncul adalah perubahan haid bulanan, sakit kepala, nyeri perut dan rasa tidak nyaman pada payudara.
Metode kontrasepsi ini membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan implan tersebut maka dari itu, jika ibu ingin menghentikan pemakaian kontrasepsi ini maka harus pergi ke klinik untuk pencabutan implan.
Waktu pemasangan implan minimal 4 minggu pasca persalinan.
6. IUD Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Baca Juga: Dampak Preeklamsia yang Bisa Mengancam Keselamatan Ibu dan Bayi
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau lebih dikenal sebagai IUD merupakan pilihan kontrasepsi pascasalin yang aman, efektif, penggunaannya bisa digunakan dalam jangka panjang, dan dipasang dalam rahim untuk menjepit kedua saluran yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan.
Alat ini terdiri dari bahan plastik pelietilena, ada yang dililit oleh tembaga dan ada yang tidak.
Tembaga pada IUD menyebabkan reaksi inflamasi steril yang toksik pada sperma sehingga tidak mampu untuk fertilisasi.
Idealnya IUD dipasang dalam 10 menit setelah plasenta lahir pada persalinan normal, dan langsung pasang waktu operasi pada persalinan caesar.
Untuk pasca persalinan, IUD dipasang antara 10 menit – 48 jam pasca persalinan atau 4 minggu – 6 minggu (42 hari) setelah melahirkan.
Baca Juga: Inilah 7 Cara Mengatasi GERD Secara Alami, Tanpa Menggunakan Obat
Source | : | SKATA - BKKBN - Johns Hopkins Center |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar