Selama 2 jam, ibu dan janin akan diobservasi terus.
Bila tak ada perubahan positif, biasanya dokter akan mempertimbangkan janin dilahirkan lewat bedah sesar, karena bila dibiarkan akan berakhir dengan kematian janin dalam kandungan.
Untuk penyebab kematian janin dalam kandungan, sebenarnya tidak ada yang tahu penyebab pastinya.
Tapi dari beberapa kasus yang terjadi, melansir RS Ibu dan Anak Puri Bunda, kondisi ini mungkin disebabkan oleh:
* Masalah plasenta.
Sebagian kasus janin meninggal dalam kandungan kerap dikaitkan dengan plasenta yang tidak bekerja dengan benar.
Baca Juga: Mengenal 2 Alat Bantu Melahirkan Normal, Vakum dan Forsep, Jangan Percaya Mitos
Plasenta merupakan organ yang menyalurkan asupan-asupan penting yang dibutuhkan janin selagi di dalam kandungan seperti aliran darah, oksigen, dan nutrisi.
Jika organ ini mengalami gangguan, perkembangan janin dapat terhambat dan mungkin bisa menjadi penyebab ia meninggal di dalam kandungan.
* Penyakit yang diderita oleh ibu hamil
Ibu mungkin bisa mengalami hal ini jika selagi hamil menderita masalah kesehatan tertentu, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, terutama yang tidak dikontrol dengan baik.
Sebagai contoh, jika menderita tekanan darah tinggi dan tidak terkontrol, maka kondisi itu bisa memicu “preeklampsia”.
Baca Juga: Manfaat Wortel untuk Kulit Wajah, Salah Satunya Sebagai Perawatan Alami Kulit Kering dan Berminyak
Source | : | Buku nakita Perkembangan Janin,RS Ibu dan Anak Puri Bunda - Stillbirth |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar