GridHEALTH.id - Diabetes sekunder adalah diabetes atau intoleransi glukosa yang berkembang dari gangguan atau kondisi selain diabetes tipe 1 atau tipe 2 atau diabetes gestasional.
Diabetes sekunder dapat memunculkan diabetes primer pada orang yang cenderung mengembangkan diabetes primer.
Penyebab umum diabetes sekunder termasuk namun tidak terbatas pada pankreatitis, pankreatektomi, malnutrisi, endokrinopati, dan obat-obatan, bahan kimia, dan toksin.
Beberapa tanda dan gejala diabetes sekunder antara lain rasa haus yang meningkat, sering buang air kecil, rasa lapar yang ekstrem, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Ada juga muncul kelelahan, sifat lekas marah, penglihatan kabur, luka yang lambat sembuh, dan infeksi yang sering terjadi, seperti infeksi gusi atau kulit dan infeksi vagina.
Baca Juga: Mengenal Diabetes Sekunder, Diabetes Tipe 3C yang Muncul Akibat Kerusakan Pankreas
Baca Juga: 5 Tips Untuk Mencegah Stroke, Penyebab Kematian Ketiga di Dunia
Pada sebagian orang terjadi kehadiran keton dalam urin (keton adalah produk sampingan dari pemecahan otot dan lemak yang terjadi ketika tidak ada cukup insulin yang tersedia).
Dikutip dari Diabetes UK, bagaimana diabetes sekunder dikelola dapat sangat bervariasi tergantung pada kondisi yang menyebabkannya.
1. Resistensi insulin
Beberapa kondisi medis yang tercantum akan mengakibatkan resistensi insulin, yaitu di mana tubuh tidak mampu merespon insulin secara memadai.
Ini memaksa tubuh untuk melepaskan lebih banyak insulin dalam upaya untuk menjaga kadar glukosa darah terkendali. Resistensi insulin adalah karakteristik diabetes tipe 2.
Resistensi insulin adalah ciri diabetes yang disebabkan oleh sindrom Cushing dan sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS). Perubahan gaya hidup adalah bagian penting dari perawatan.
Jika obat diperlukan untuk mengontrol kadar glukosa darah, metformin biasanya diresepkan dengan obat yang lebih kuat, termasuk insulin, tersedia jika kadar glukosa darah tetap tinggi.
2. Hilangnya fungsi pankreas
Beberapa bentuk diabetes sekunder, seperti diabetes akibat pankreatitis, fibrosis kistik atau hemokromatosis, dapat menyebabkan hilangnya fungsi pankreas.
Baca Juga: 4 Tips Mengatasi Kolesterol Tinggi Agar Tetap Dalam Batas Normal
Baca Juga: Pemberian Makanan Pada Anak Saat Diare, Hindari Gorengan dan Makanan Tinggi Serat
Yaitu pankreas mungkin tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk menjaga kadar glukosa darah tetap stabil.
Dalam bentuk diabetes sekunder ini, suntikan insulin mungkin perlu dilakukan untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali.
Namun, dalam beberapa kasus, minum obat diabetes dalam bentuk tablet mungkin sudah cukup.
Orang yang telah menjalani pankreatektomi tidak akan dapat memproduksi insulin mereka sendiri dan oleh karena itu perlu melakukan suntikan insulin secara teratur dengan cara yang mirip dengan orang dengan diabetes tipe 1.
3. Produksi glukagon berlebih
Pada glukagonoma, tumor di pankreas menyebabkan terlalu banyak glukagon yang dilepaskan.
Glukagon bekerja dengan cara yang berlawanan dengan insulin, dan menginstruksikan pelepasan glukosa ke dalam darah, yang dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu tinggi.
Pengobatan untuk glukagonoma adalah dengan menargetkan tumor secara langsung dengan terapi anti tumor seperti kemoterapi atau melalui pembedahan untuk mengangkat tumor.
Baca Juga: 6 Jenis Makanan Alami Ampuh Menghilangkan Kram Otot dengan Cepat
Baca Juga: Anak Stunting Berisiko Mengalami Gangguan Pendengaran Saat Dewasa
Apakah diabetes sekunder permanen? Dalam beberapa kasus diabetes akan permanen. Kasus-kasus ketika diabetes tidak perlu permanen adalah jika penyebab diabetes dapat diperbaiki.
Misalnya, kadang-kadang dimungkinkan untuk membalikkan efek diabetes pada hemokromatosis jika kondisi tersebut ditangani dengan tepat pada waktunya.
Baca Juga: Penyakit Lansia, Cara Mencegah Cedera Tulang Akibat Jatuh di Rumah
Baca Juga: Dokter Mata Amerika Sarankan Lepas Contact Lens Saat Pandemi Covid-19
Diabetes akibat glukagonoma juga dapat bersifat sementara jika berhasil diobati dengan cukup cepat. (*)
Source | : | GridHealth.ID,Diabetes UK |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar