GridHEALTH.id - Mungkin kita pernah mengalami rasa sakit berdenyut di dalam hidung dan mengetahui bahwa penyebabnya adalah bisul.
Meski kecil, bisul di bagian dalam hidung bisa menyebabkan iritasi dua kali lipat dibandingkan bisul di bagian tubuh lainnya. Bagian dalam hidung kita sudah sensitif.
Ketika bisul berkembang di sana, aktivitas sehari-hari seperti mencuci muka dan menggosok atau mengembuskan napas bisa sangat menyakitkan.
Masalahnya, jika jauh di dalam hidung, kita tidak dapat melihatnya atau mengobatinya dengan obat topikal apa pun.
Penting diketahui, bisul disebabkan oleh bakteri gram positif sial yang disebut Staphylococcus Aureus.
Dokter Rajat Kandhari, konsultan dari American Academy of Dermatology mengatakan, berapa individu bisa menjadi pembawa di mana bakteri tertidur di dalamnya.
Baca Juga: Diabetes Bisa Sebabkan Aneka Gangguan Kulit, Contohnya Bisul
Baca Juga: Banyak Menangis Bisa Sebabkan Mata Jadi Bintitan? Ternyata Hoaks
Dalam keadaan ini, orang tersebut mungkin membawa patogen, tetapi dia sendiri tidak menunjukkan gejala apa pun. Dari keadaan ini, kadang-kadang bisa menjadi patogen, kata dokter Kandhari.
Selaput di dalam hidung bisa terluka karena menggaruk atau terkena kuku. Terkadang, cuaca dingin bisa mengeringkan selaput hidung.
Pada saat-saat seperti itu, bakteri oportunistik mengambil alih dan menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai vestibulitis hidung atau folikulitis pada rambut hidung. Orang yang memiliki dermatitis atopik juga berisiko mengalami kondisi ini, kata Dr Kandhari.
Meskipun kita mungkin menganggapnya sebagai masalah kulit yang sederhana, Dr Kandhari memperingatkan agar tidak memperlakukannya dengan ringan.
Bisul kadang-kadang dapat bergabung dan membentuk konglomerasi atau kelompok, katanya.
Dokter Kandhari mengungkapkan bahwa kadang-kadang juga dapat menimbulkan abses hidung, yaitu kantong nanah yang terbentuk setelah infeksi bakteri.
"Kita tidak boleh menganggap enteng bisul hidung karena terbentuk pada apa yang dikenal sebagai area wajah yang paling berbahaya."
Baca Juga: Mengatasi Rasa Marah Saat Berduka Akibat Kehilangan Orang yang Dicintai
Area segitiga yang terbentuk dari sudut mulut memanjang hingga pangkal hidung merupakan bagian sensitif dari wajah. Jaringan suplai darah di area ini memudahkan infeksi apa pun menyebar ke otak.
Penyandang diabetes dan orang yang mengalami imunosupresi terutama harus berhati-hati jika ada bisul di daerah tersebut.
Penyandang diabetes sangat rentan terhadap kondisi seperti itu. Jika tidak diobati, itu bisa bertambah parah.
Perawatan apa yang harus dilakukan? Pertama dan terpenting, tidak mengupil, kata Dr Kandhari. Jika ada jerawat kronis, tahan godaan untuk merogoh hidung dan meremas bisulnya. Hal ini dapat menyebabkan infeksi masuk lebih dalam ke kulit.
Jangan gunakan minyak atau pelembab di dalam hidung, kata dokter. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori atau dapat mengiritasi membran kulit lebih lanjut.
Baca Juga: Mencegah Penyakit Infeksi Usus Gastroenteritis, Utamakan Kebersihan
Baca Juga: LADA, Diabetes Autoimun Laten Pada Orang Dewasa Rawan Komplikasi
Hindari trauma pada hidung dengan meniup atau meremas hidung terlalu keras.Itu bisa hilang dengan sendirinya. Tetapi jika tidak, segera kunjungi dokter. (*)
Source | : | American Academy of Dermatology |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar