GridHEALTH.id - Malaria adalah salah satu infeksi yang umum terjadi di daerah tropis dan panas.
Keparahan kasus ini beragam, pada beberapa orang malaria merupakan penyakit yang ringan, namun bagi sebagian lainnya dapat mengancam jiwa.
Penyebab malaria gigitan nyamuk yang sebelumnya sudah mengigit seseorang yang terinfeksi.
Ppenularan dari orang ke orang sangat jarang terjadi, seperti ibu ke anak (malaria kongenital) atau melalui transfusi darah, dikutip dari Kids Health, Sabtu (30/10/2021).
Baca Juga: Mengetahui Gejala Zika, Penyakit Infeksi Virus Akibat Gigitan Nyamuk
Gejala awal malaria pada bayi seperti mudah marah dan mengantuk, nafsu makan menurun, dan sulit tidur.
Tubuh mengigil, demam, dan berkeringat, dapat terjadi secara berulang selama 2 atau tiga hari.
Melansir laman WHO, diagnosis dini sangat penting untuk mencegah kematian dan mengurangi penularan malaria.
Baca Juga: Tidak Ada Obat Khusus Untuk Virus Zika, Banyak Minum Untuk Cegah Dehidrasi
Sebelum memberikan diagnosis, dokter biasanya akan menanyakan mengenai gejala yang muncul dan di mana tempat tinggal pasien atau riwayat perjalanannya. Kemudian, sampel darah diambil untuk diperiksa di bawah mikroskop untuk mengetahui parasit malaria, yang terlihat dalam sel darah merah yang terinfeksi.
Malaria diatasi dengan penggunaan obat antimalaria yang diberikan melalui mulut, suntikan, atau intravena (ke dalam pembuluh darah). Penanganan disesuaikan dengan parasite yang menyebabkan malaria.
Jika dideteksi dengan cepat dan segera mendapat penanganan, malaria dapat sembuh dalam kurun waktu 2 minggu.
Kondisi ini bisa berakibat fatal jika tidak ditangani, apalagi jika terjadi pada anak-anak yang mengalami malnutrisi.
Malaria tidak bisa dicegah secara sepenuhnya, namun risiko untuk mengalami kondisi ini bisa diminimalisir, seperti dikutip dari Cleveland Clinic.
Baca Juga: Kenali Gejala DBD Sudah Masuk Kategori Parah dan Mengancam JIwa, Ini Ciri-cirinya
1. Pakai obat nyamuk
Agar terhindar dari gigitan nyamuk yang membawa parasit, disarankan untuk menggunakan obat nyamuk dengan DEET (diethyltoluamide) pada kulit yang terbuka.
2. Gunakan kelambu
Memasang kelambu di atas tempat tidur bayi, ternyata dapat melindungi anak dari malaria. Penggunaan kelambu sudah berhasil menurunkan kasus kematian anak-anak karena malaria di Afrika.
Baca Juga: Demam Berdarah Pada Bayi, Gejalanya Berbeda Dengan Orang Dewasa
3. Pasang kawat nyamuk
Pintu atau jendela yang ada di rumah, bisa ditutup dengan menggunakan jaring atau kawat nyamuk. Gunakan jaring yang mudah dibuka, agar bisa dibersihkan ketika kotor.
4. Pakai baju panjang
Jika sedang berkunjung ke area dengan kasus malaria yang tinggi, maka bisa menggunakan celana dan baju lengan panjang untuk menutupi kulit.(*)
Baca Juga: Waspada, Obat Anti Nyamuk Ada yang Bisa Sebabkan Penggunanya Terkena Kanker Darah
Source | : | WHO,Cleveland Clinic,Kids Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar