Dalam bentuk penyakit gusi yang lebih lanjut (periodontitis), jaringan lunak dan tulang yang menopang gigi, mudah dihancurkan.
Gula darah tinggi, kurangnya hidrasi dan/atau kerusakan saraf (neuropati diabetes) yang terkait dengan diabetes melemahkan fungsi kelenjar ludah sehingga menurunkan produksi air liur.
Hal ini dapat menyebabkan mulut kering yang meningkatkan rasa sakit, bisul dan infeksi pada gusi.
Kadar gula yang tinggi dalam air liur juga dapat meningkatkan pertumbuhan Candida (sejenis jamur) dan menyebabkan sariawan oral bercak putih atau merah (menyerupai dadih susu) di mulut yang dapat dihapus untuk mengungkapkan jaringan merah yang mudah berdarah. Sariawan mulut ini mungkin menyakitkan atau bisa menjadi bisul.
Karena diabetes menurunkan daya tahan kitaterhadap infeksi, diabetes dapat menunda penyembuhan dan dapat mempersulit operasi gusi dan mulut. Mengontrol kadar gula darah setelah operasi mungkin juga sulit.
Baca Juga: 6 Tips Untuk Peregangan yang Aman Guna Terhindar Dari Risiko Cedera
Baca Juga: 5 Gejala Dini Peringatan Bahwa Asam Urat Sudah Ada di Tubuh Kita
Menyadari komplikasi dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan dapat membantu menjaga kesehatan gusi yang pada gilirannya akan membantu kita menjaga glukosa darah tetap terkendali.
Source | : | American Diabetes Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar