GridHEALTH.id - Penyakit gusi dapat terjadi lebih sering, lebih parah, dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh jika kita menyandang diabetes.
Parahnya lagi, menurut American Diabetes Association, jika kita adalah penyandang diabetes, infeksi gusi kronis dapat membuat kita lebih sulit untuk mengontrol glukosa darah (meningkatkan hasil tes A1C).
Dan jika kita merokok,risiko penyakit gusi a meningkat berlipat ganda! Merokok juga mempengaruhi penyembuhan luka dengan mengganggu aliran darah ke gusi.
Tanda-tanda diabetes berdampak pada gusi dan gigi sehingga sudah saatnya kita mengganggap serius adalah saat kita sering mengalami pembengkakan gusi dengan nanah, peningkatan pengeroposan tulang dalam waktu singkat, dan penyakit gusi yang tidak merespons pengobatan normal.
Lalu, bagaimana diabetes bisa memengaruhi gigi dan gusia? Diabetes mengurangi kekebalan tubuh dan mengganggu efisiensi tubuh untuk melawan bakteri penyebab plak.
Pada diabetes yang tidak terkontrol, peningkatan kadar glukosa dalam air liur meningkatkan pertumbuhan bakteri.
Baca Juga: Infeksi Mulut dan Gigi Akibat Diabetes Bisa Dicegah, Lakukan Hal Ini
Baca Juga: Healthy Move, Olahraga Rutin Mengurangi Risiko Demensia Pada Lansia
Diabetes juga memperlambat sirkulasi darah. Semua perubahan ini dapat menyebabkan gusi meradang (bengkak dan merah), sehingga gusi berdarah.
Dalam bentuk penyakit gusi yang lebih lanjut (periodontitis), jaringan lunak dan tulang yang menopang gigi, mudah dihancurkan.
Gula darah tinggi, kurangnya hidrasi dan/atau kerusakan saraf (neuropati diabetes) yang terkait dengan diabetes melemahkan fungsi kelenjar ludah sehingga menurunkan produksi air liur.
Hal ini dapat menyebabkan mulut kering yang meningkatkan rasa sakit, bisul dan infeksi pada gusi.
Kadar gula yang tinggi dalam air liur juga dapat meningkatkan pertumbuhan Candida (sejenis jamur) dan menyebabkan sariawan oral bercak putih atau merah (menyerupai dadih susu) di mulut yang dapat dihapus untuk mengungkapkan jaringan merah yang mudah berdarah. Sariawan mulut ini mungkin menyakitkan atau bisa menjadi bisul.
Karena diabetes menurunkan daya tahan kitaterhadap infeksi, diabetes dapat menunda penyembuhan dan dapat mempersulit operasi gusi dan mulut. Mengontrol kadar gula darah setelah operasi mungkin juga sulit.
Baca Juga: 6 Tips Untuk Peregangan yang Aman Guna Terhindar Dari Risiko Cedera
Baca Juga: 5 Gejala Dini Peringatan Bahwa Asam Urat Sudah Ada di Tubuh Kita
Menyadari komplikasi dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan dapat membantu menjaga kesehatan gusi yang pada gilirannya akan membantu kita menjaga glukosa darah tetap terkendali.
Minum obat dan kendalikan glukosa darah. Menjaga kebersihan mulut yang baik. Sikat dua kali dan benang setidaknya sekali sehari.
Kunjungi dokter gigi secara teratur dan bersihkan gigi secara profesional sekali dalam enam bulan.
Baca Juga: 10 Pelajaran Gaya Hidup Wanita Jepang Untuk Memperlambat Penuaan
Baca Juga: Pengobatan Alami Untuk Mengobati Iritasi Akibat Sindrom Mata Kering
Jika memiliki infeksi gigi, segera diobati. Pastikan kadar glukosa darah diperiksa sebelum menjalani perawatan atau operasi gusi. (*)
Source | : | American Diabetes Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar